Sering Konsumsi Obat Antidepresan? Ketahui Jangka Waktu Minum dan Efek Buruknya

By Ade Ryani HMK, Selasa, 25 April 2017 | 04:30 WIB
Perbedaan Reaksi Obat pada Tubuh Pria dan Perempuan (Ade Ryani HMK)

Sebanyak 5,4 juta orang di UK mengonsumsi obat-obatan khusus sebagai solusi anxiety dan depresi.

Angka itu menunjukkan bahwa tak sedikit yang mengandalkan obat-obatan antidepresan untuk mengatasi berbagai tekanan atau depresi yang sedang dialami.

The Daily Mail menyebutkan dari laporan terbaru,pada 2013 sebanyak 11 persen perempuan dan 6 persen laki-laki mengonsumsi antidepresan secara rutin.

Sementara itu, The Royal College of Psychiatry mengatakan bahwa obat-obatan antidepresan tak membuat ketergantungan, apabila kita tak menambahkan dosis sehingga hasil lebih menenangkan atau merasa begitu membutuhkan saat berhenti mengonsumsinya.

(Baca: Menguak Mitos Multivitamin Sebabkan Gangguan Ginjal dan Ketergantungan)

Namun dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa dari 817 responden ditemukan bahwa 63 persen mengalami berbagai gejala yang muncul setelah menghentikan konsumsi antidepresan.

Gejala yang biasa ditemui ketika berhenti mengonsumsi antidepresan adalah sakit perut, gejala yang nyaris seperti flu, anxiety, sakit kepala, mimpi buruk, atau sensasi seperti tersetrum di kepala yang bisa terjadi hingga dua bulan.

Dr. James Davies, akademisi antropologi medis dan sosial dari University of Roehampton menyebutkan bahwa orang yang terbiasa mengonsumsi obat-obatan antidepresan bisa mengalami ketergantungan.

Menurutnya, ketergantungan tersebut bisa terjadi fisik maupun psikis.

(Baca: Depresi: Atasi Efek Samping Antidepresan)

Biasanya, mereka memiliki pola pikir bahwa obat-obatan antidepresan tersebut yang bisa menyelesaikan masalah mereka.

Profesor Peter C. Gotzsche dari Nordic Cochrane Centre di Denmark mengatakn bahwa separuh dari pengguna antidpresan tersebut mengalami ketergantungan.