Sayangnya, sang korban tak melaporkan perbuatan bejat Helmi ke polisi. Rupanya, ancaman Helmi bukan isapan jempol belaka.
(Baca juga: Sebelum Tembak Mati Istri di Klinik, Ternyata Helmi Sempat Terlibat Kasus Pemerkosaan)
Pada Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, Helmi mendatangi klinik Az-Zahra yang berada di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Klinik tersebut merupakan tempat sang istri bekerja.
Dengan menumpangi ojek online, Helmi mendatangi klinik tersebut sambil membawa senjata api rakitannya.
Melihat suaminya datang, Lety yang saat itu sedang mengobrol dengan karyawan klinik lainnya langsung menghampiri Helmy.
Percekcokan antara keduanya tak dapat terelakan. Namun, dalam percekcokan kali ini Helmi membawa senjata api.
(Baca juga: 3 Gejala Umum Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Dimulai dari Pusing Hingga Pembengkakan)
Mengetahui suaminya membawa barang berbahaya, Lety mencoba menghindarinya dengan kembali masuk ke dalam klinik.
Dia masuk ke dalam klinik berniat mencari pertolongan agar tak jadi korban amukan suaminya itu.
Para karyawan klinik mencoba melerai perkelahian pasangan suami istri itu.
Namun, setelah melihat Helmi membawa senjata api, para karyawan klinik mengurungkan niatnya dan malah melarikan diri.
"Tidak lama para saksi mendengar suara letusan senjata api sebanyak enam kali, kemudian pelaku melarikan diri meninggalkan TKP. Pelaku menembak korban hingga tewas dengan gunakan senjata api," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.