Rasa kantuk biasanya datang setelah kita mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi dan triptofan, seperti nasi, kentang, pasta, roti-rotian, susu, dan pisang.
Kamus populer menyebut sensasi ngantuk setelah makan dengan istilah food coma.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut postprandial somnolen.
Respon tubuh ini sangat wajar dan terjadi pada hampir setiap manusia.
Apalagi jika baru saja makan kekenyangan.
Meski demikian, rasa ngantuk dan kecapekan setelah makan juga bisa diakibatkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes dan penyakit celiac.
(Baca juga: Sebelum Masuk Usia 30 Tahun, Perawatan Kulit Ini Wajib Dilakukan Agar Tetap Awet Muda)
Selain lesu, ada gejala lain yang bisa terjadi seperti malas, perut kembung, begah, perut terasa bergas, rasa ngantuk, cepat marah, dan mudah tersinggung, dan sulit konsentrasi.
Untuk mengatasinya, saat rasa ngantuk sudah menghampiri setelah makan cobalah untuk segera bangkit untuk lakukan peregangan atau berjalan kaki sebentar.
15 menit sudah terbilang cukup.
Ini bertujuan untuk menurunkan gula darah dan hormon-hormon pemicu ngantuk.
(Baca juga: 5 Tanda Hubungan yang Bahagia dan Pantas Melaju ke Jenjang Pernikahan)
Jika perut mengalami masalah, kita bisa minum teh jahe atau teh peppermint hangat untuk meredakan gejalanya.
Jika tidak ingin merasa ngantuk dan lelah setelah makan, cobalah hindari makan terlalu banyak. (*)
(Kompas.com / Wisnubrata)