Begini Tanda Jika Tubuh Kekurangan Cairan, Mulai dari Pusing Hingga Sulit BAB

By Winggi, Senin, 22 Januari 2018 | 07:00 WIB
Akibat dehidrasi (istock) (Winggi)

NOVA.id- Agar kesehatan tubuh tetap terjaga, salah satu yang dianjurkan adalah mengonsumsi cairan yang cukup. 

Jika tidak kita akan mengalami dehidrasi. 

Saat dehidrasi, haus merupakan satu-satunya tanda yang terjadi, namun hal ini masih diperdebatkan oleh beberapa ahli. 

Dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada mengonsumsi cairan, menurut Robert Segal, M.D., pendiri dan direktur medis LabFinder. 

(Baca juga: 5 Fakta Warga yang Tewas Diterkam Anjing Pitbull: Dari Sengaja Dilepas hingga Pemiliknya Ngeyel Saat Ditegur Soal Peliharaannya!)

Biasanya dehidrasi terjadi saat berolahraga, mengalami diare atau muntah, dan juga kehilangan panas tubuh. 

Kondisi tubuh yang dehidrasi akan menyebabkan beberapa masalah serius. 

Mengonsumsi cairan untuk mengusir dehidrasi, tidaklah perlu berlebihan dan sebaiknya minum secara cukup. 

(Baca juga: Tak Pernah Syuting Bareng, Ternyata Ini Alasan Arie Dwi Andhika Meminang Ardina Rasti Jadi Istri)

Karena jika minum terlalu banyak maka akan mengurangi fungsi disetiap sistem pada tubuh, termasuk sel, jaringan, dan orang tubuh, kata Segal. 

Namun ternyata bukan hanya merasa haus saja, ada beberapa tanda saat tubuh mengalami dehidrasi. 

(Baca juga: Gendong-gendongan Sampai Ala Monas, Inilah 10 Foto Prewedding Vicky Prasetyo dan Angel Lelga, Mana yang Paling Kocak?)

1. Keram otot 

Bila kita kehilangan cairan, sinyak saraf dari otak ke otot tidak bekerja dengan baik, kata Dr. Segal. 

Jadi otot mudah keram terutama otot pada kaki. 

Selain itu, saat berolahraga dan kehilangan cairan kita menciptakan ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium dan kalium di otot. 

Bukan hanya kram, tapi juga menimbulkan rasa nyeri pasca berolahraga di hari berikutnya. 

(Baca juga: Bagi yang Sedang Jalani Program Diet, Sebaiknya Pilih Makanan Ini untuk Menu Sarapan)

2. Ingin makan manis

Organ hati menggunakan air untuk berfungsi, ucap Dr. Segal. 

Salah satu tugasnya tersebut yakni melepaskan glikogen, yakni molekul yang menyimpan gula. 

"Jika hati tidak bisa mendapatkan bahan bakar, maka tidak bisa melepaskan glukosa dan gudang energi lainnya," katanya. "Apa yang harus kita lakukan untuk mengembalikannya? Makan."

Makanan manis sangat menarik jika dalam kondisi ini. 

Sehingga kita mengidamkan hal-hal seperti dessert atau minuman manis, bisa jadi ini tanda dehidrasi. 

(Baca juga: Asal Usul Nama Gang Dolly, Siapakah Dolly Sebenarnya?)

3. Merasa pusing 

Bagian dari tugas hidrasi yakni mengatur volume darah, termasuk tekanan darah. 

Bila kita kekurangan cairan, tekanan darah cenderung menurun dan ini bisa menyebabkan pusing, menurut David Greuner, M.D., kepala dokter di NYC Surgical Associates.

Dia juga mengatakan jika dehidrasi mempengaruhi sistem vestibular yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan. 

Jadi selain penurunan tekanan darah, mungkin kita akan merasakan vertigo dan bahkan mual karena merasa tidak seimbang. 

(Baca juga: Ini Dia 6 Vitamin yang Harus Dikonsumsi Agar Tubuh Tetap Fit, Perempuan Wajib Tahu Ini)

4. Jarang ingin buang air kecil 

Jika tidak ada cairan yang masuk otomatis tidak ada yang keluar. 

Frekuensi urin yang menurun merupakan pertamda besar dari dehidrasi, kata Albert Ahn, M.D., instruktur klinis pengobatan internal di NYU Langone Health.

Jika Anda biasanya buang air kecil setiap tiga atau empat jam dan sekarang setiap delapan sampai 10 jam, kemungkinan Anda mengalami dehidrasi beberapa tingkat," katanya.

Hal ini akan membahayakan, karena tubuh tidak membuang toksin secara cepat. 

Bahkan kita akan mudah terserang batu ginjal.

(Baca juga: Psst... Olahraga Tanpa Berpakaian Ternyata Punya 5 Manfaat Ini!)

5. Sulit buang air besar 

Hidrasi membantu setiap bagian sistem pencernaan kita agar usus tetap dilumasi dan lentur. 

Hal ini memudahkan untuk melepas kotoran. 

Tanpa air yang cukup, tinja bisa mengeras dan kemudian menjadi sulit keluar, ungkap Heather Bartlett, M.D., seorang dokter praktik keluarga di Columbus, Ohio. (*)