Tepat dan Manjur, Inilah Cara Diet Bagi Kita yang Berpostur Tubuh Mungil

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 23 April 2018 | 11:45 WIB
Jangan Keliru, Ini 4 Kesalahan Diet yang Tidak Dianjurkan (Dionysia Mayang)

Protein sangat bermanfaat untuk menurunkan berat badan karena dapat membuat kita merasa lebih kenyang, mencegah naiknya gula darah dan memicu pelepasan hormon yang membuat kita merasa kenyang.

Tentunya, protein bisa menjadi alternatif untuk mengurangi asupan kalori.

Menurut Spano, protein juga bisa membantu kita membangun massa otot demi mempercepat laju metabolisme.

Berdasarkan riset tahun 2018 yang diterbitkan dalam the Journal of the International Society of Sports Nutrition, jika kita ingin membangun massa otot, selain berolahraga kita juga harus mengonsumsi 0,4 hingga 0,5 gram protein yang disesuaikan dengan tiap kilogram berat badan, sebanyak empat kali setiap harinya.

Jadi, bagi orang berbobot 68 kilo, kita harus mengonsumsi 27 hingga 38 gram protein sebanyak empat kali dalam sehari.

(Baca juga: Menuju Waktu Persalinan, Kate Middleton Dilarikan ke Rumah Sakit)

4. Perhatikan asupan vitamin dan mineral

Untuk menurunkan berat badan, kita harus mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada jumlah kalori yang kita bakar setiap harinya.

Tak ada jalan lain untuk mengatasinya.

Sayangnya, itu berarti, untuk menurunkan berat badan, kita mungkin harus mengonsumsi kalori yang cukup rendah - kadang-kadang hingga 1.200 atau bahkan kurang setiap harinya.

Kelaparan bukanlah satu-satunya masalah yang kita alami saat mencoba memotong asupan kalori ini.

Menurut Spano, seseorang juga bisa kekurangan nutrisi saat melakukan hal ini.

(Baca juga: Wah! Kabar Bahagia, Rafathar akan Segera Nambah Adik, Ini Buktinya)

Oleh karena itu, perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet untuk menentukan apakah perlu mengonsumsi multivitamin, serat, kalsium, atau suplemen lainnya.

Primack menambahkan bahwa kita tak boleh mengonsumsi kalori kurang dari 1.200 kalori tanpa pengawasan dokter atau ahli diet yang dapat memantau kebutuhan nutrisi dan risiko penyusutan massa otot.(*)

(Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)