NOVA.id - Meski masa puasa telah berakhir, kita harus tetap berhati-hati dalam menjaga pola makan.
Pasalnya, jika saat berpuasa kita rutin dengan pola makan dua kali sehari yakni sahur dan buka, usai puasa kita pun diharapkan masih bisa menjaga pola makan tersebut dengan teratur.
Tak hanya pola, namun porsi makan pun juga harus diperhatikan, bukan berarti kita malah "balas dendam" dan makan sebanyak-banyaknya.
Tak hanya bisa menyebabkan proses pencernaan menjadi terganggu, namun penyakit pencernaan pun bisa muncul.
Baca juga: Awas, Selain Makanan, Barang-Barang Ini Juga Punya Tanggal Kadaluarsa loh!
Salah satunya adalah GERD (gastroesophageal reflux disease) adalah penyakit pencernaan yang paling umum terjadi di dunia.
Diderita lebih dari 10-20% populasi orang dewasa, GERD sering dianggap sebagai penyakit dari Dunia Barat dan sangat sedikit literatur yang tersedia mengenai penyakit ini di Asia.
Gejala khas dari GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal, atau disebut juga sebagai heartburn.
Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan.
Ada juga gejala GERD lain, termasuk suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari.
“GERD adalah penyebab umum batuk yang tidak dapat dijelaskan. Tidak jelas bagaimana GERD menyebabkan atau memperparah batuk. Atau bagaimana asma dan obatobatan yang digunakan untuk mengobatinya dapat memperburuk GERD, menyebabkan peningkatan air liur mendadak, bau mulut, sakit telinga, dan nyeri dada, beber Dr. Dedy G. Sudrajat, Sp. PD., spesialis penyakit dalam.
Baca juga: Ini Total Waktu yang Dibutuhkan Bayi untuk Tidur Menurut dr Reisa Broto Asmoro
“Penanganan penderita GERD pada prinsipnya adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui intervensi non-medis atau perubahan gaya hidup, atau bila perlu, melalui intervensi medis.”
Pasien GERD disarankan untuk tidak mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, dan lebih baik meningkatkan konsumsi buah dan sayuran.
“Disarankan untuk tidak mengonsumsi daging dan jeroan pada saat yang bersamaan, dan tidak makan makanan yang terlalu pedas atau asam,” jelas Dedy.
Selain itu, pasien harus menghindari tidur dua jam setelah makan, karena bisamenyebabkan refluks asam lambung.
“Kurangi kopi, alkohol, dan soda yang akan memperburuk kondisi mereka. Penting jug hindari juga stres dan mengendalikan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuhideal (IMT),” tutupnya.(*)
(Noverita K. Waldan)