Selain meneruskan resep yang usianya hampir setengah abad milik sang ibu, Bu Bekti membuat variasi ukuran kepala ikan manyung mulai kecil, sedang, hingga ukuran jumbo.
Oh, iya, masakan mangut sendiri sudah sangat terkenal di daerah Jawa dengan kuah santan khas dan ikan asap.
Ikan manyung dipilih karena tekstur dagingnya yang gurih dan tidak terlampau lunak.
“Kita pilih karena ikannya gurih,” ujar Winda Rismayani, anak Bu Bekti yang juga generasi ketiga penerus warung Bu Fat kepada NOVA.
Bumbu-Bumbu yang dipakai dalam memasak mangut kepala manyung ini terbilang sederhana, karena hanya menggunakan bumbu dapur biasa seperti bawang, daun salam, laos, kemiri, cabai “setan”, cabai merah, dan cabai hijau untuk mempercantik warna, serta tambahan santan yang khas dalam masakan mangut.
(Baca juga: Menyentuh Hati, Anjing Ini Selamatkan Gadis Kecil yang Tergulung Ombak)
Ikan manyung-nya sendiri didapatkan langsung dari Cirebon dan Banyuwangi, yang kemudian singgah di Demak untuk melalui proses pengasapan terlebih dahulu.
Jadi, di warung ini kepala manyung sudah siap olah.
Selanjutnya, ikan manyung direbus dalam campuran kuah santan dan berbagai rempah khas tadi, ditambah olahan cabai.
Proses memasaknya kurang lebih setengah jam.
Namun, semakin besar kepalanya, maka semakin lama merebusnya, agar bumbu dapat meresap dengan sempurna.
(Baca juga: Unik, Mi Warna Warni Berbahan Bayam Sehat Ini Ternyata Mudah Dibuat)