NOVA.id - Wisata kuliner itu memang menyenangkan, karena kita bisa mencicipi makanan khas, populer, bahkan melegenda.
Itu dialami NOVA saat diajak bergabung dalam tim Kampoeng Legenda Mal Ciputra, Jakarta, dengan menyusuri makanan legenda di Semarang, Jawa Tengah.
Salah satu yang kami tuju adalah Warung Kepala Manyung Bu Fat, yang sudah berdiri sejak tahun 1969.
Asal tahu saja, Warung Kepala Manyung Bu Fat ini memang cukup populer di Semarang.
(Baca juga: Jauh Sebelum Menikah, Meghan Markle Berfantasi Jadi Putri dan Menulis Blog tentang Kate Middleton)
Warung makan sederhana yang memiliki tiga cabang ini di antaranya berada di Jalan Banyumanik dan Jalan Ariloka selalu ramai ketika jam makan siang.
Ramainya pengunjung, tentu karena ingin menikmati menu andalan warung tersebut, yaitu mangut kepala ikan manyung.
Menariknya, menu mangut kepala ikan manyung yang legendaris ini ternyata hasil inovasi Bu Fat sendiri sebagai pemilik.
Padahal, dulu masyarakat dianggap belum familiar dengan jenis ikan yang satu ini.
Namun, berkat keunikan dan kelezatannya yang khas, Bu Fat mantap memulai bisnis kulinernya dengan menu tersebut.
(Baca juga: Sukses Diet, Before-After 5 Perempuan Ini Seperti Orang yang Berbeda!)
Nyatanya masakan khas Bu Fat itu mampu memenangkan lidah masyarakat dan sukses jadi idola.
Di awal rintisan, tempat makan ini hanyalah warung makan sederhana yang dibuat untuk melayani penduduk setempat.
Menu yang ditawarkan pun hanya ada dua macam, yakni opor dan mangut kepala manyung itu sendiri.
Sepeninggal Bu Fat pada Oktober 1999 silam, usaha kuliner ini diteruskan anak keempat Bu Fat, yakni Bu Bekti Mulyani.
(Baca juga: Ajak Rawat Sungai, Komunitas Ini akan Adakan Upacara 17 Agustus di Ciliwung)
Selain meneruskan resep yang usianya hampir setengah abad milik sang ibu, Bu Bekti membuat variasi ukuran kepala ikan manyung mulai kecil, sedang, hingga ukuran jumbo.
Oh, iya, masakan mangut sendiri sudah sangat terkenal di daerah Jawa dengan kuah santan khas dan ikan asap.
Ikan manyung dipilih karena tekstur dagingnya yang gurih dan tidak terlampau lunak.
“Kita pilih karena ikannya gurih,” ujar Winda Rismayani, anak Bu Bekti yang juga generasi ketiga penerus warung Bu Fat kepada NOVA.
Bumbu-Bumbu yang dipakai dalam memasak mangut kepala manyung ini terbilang sederhana, karena hanya menggunakan bumbu dapur biasa seperti bawang, daun salam, laos, kemiri, cabai “setan”, cabai merah, dan cabai hijau untuk mempercantik warna, serta tambahan santan yang khas dalam masakan mangut.
(Baca juga: Menyentuh Hati, Anjing Ini Selamatkan Gadis Kecil yang Tergulung Ombak)
Ikan manyung-nya sendiri didapatkan langsung dari Cirebon dan Banyuwangi, yang kemudian singgah di Demak untuk melalui proses pengasapan terlebih dahulu.
Jadi, di warung ini kepala manyung sudah siap olah.
Selanjutnya, ikan manyung direbus dalam campuran kuah santan dan berbagai rempah khas tadi, ditambah olahan cabai.
Proses memasaknya kurang lebih setengah jam.
Namun, semakin besar kepalanya, maka semakin lama merebusnya, agar bumbu dapat meresap dengan sempurna.
(Baca juga: Unik, Mi Warna Warni Berbahan Bayam Sehat Ini Ternyata Mudah Dibuat)
Saat hidangan datang, benar saja, ukuran kepala ikan ini sungguh besar dan menggoda.
Aromanya pun sungguh menggugah selera.
Saat dicicipi, cita rasa yang pertama kali keluar memang gurih dan super-pedas, khas dari hidangan ini.
Bagaimana tidak, masakan ini bisa menghabiskan hingga 10 kilogram cabai.
Sangat cocok buat penyuka masakan pedas!
(Baca juga: Tak Disangka, Ini 5 Pekerjaan Bergengsi Dunia Namun Bikin Menderita)
Walaupun yang dihidangkan bagian kepala, ternyata daging di dalamnya pun melimpah.
Bumbu-bumbu yang diracik dalam kuah santan panas tadi sangat meresap ke dalam daging manyung ini.
Menyesap daging dan gurihnya kuah dari sela-sela tulang ikan ini jadi kenikmatan tersendiri.
Menu masakan mangut kepala ikan manyung ini memang menggoda.
(Baca juga: Benarkah Ciuman Bikin Tertular HIV/AIDS? Ini 5 Mitos dan Fakta Penularan HIV/AIDS)
Setiap hari, Warung Kepala Manyung Bu Fat bisa menghabiskan hingga 100 kepala.
“Kalau ramai banget, itu bisa habis sampai 100 kepala manyung, dari yang kecil sampai yang besar,” ungkap Winda.
Normalnya, satu kepala manyung ukuran besar dengan berat hampir 2 kg ini dapat dihabiskan oleh lima orang dewasa.
Harga satu porsi kepala manyung dibanderol Rp75.000-Rp150.000, tergantung ukurannya.
Nah, tertarik mencicipi?(*)
(Maria Ermilinda Hayon)