NOVA.id - Me time umumnya dilakukan sendirian, dengan melakukan aktivitas yang terbebas dari berbagai tuntutan atau tekanan dari lingkungan sekitar dan terlepas dari semua peran sosial kita.
Sesuatu yang mungkin selama ini disadari atau tidak menjadi tuntutan dan tekanan sehingga menjadi sumber stres.
Bebas melakukan apa yang kita suka untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan diri saat itu yang bisa membuat bahagia.
Lalu, seperti apa saja bentuk kegiatannya?
Baca Juga : Kehilangan Orang Tuanya, Anak Korban Gempa Ini Terlelap Dalam Gendongan Mensos Agus Gumiwang
Banyak sekali, tergantung individu masing-masing mana yang dirasa bisa membuatnya bahagia.
Yang jelas, me time tak harus pergi ke tempat yang jauh untuk menyepi atau ke salon yang mahal dan kegiatan lain yang membutuhkan dana banyak.
Bagi seseorang, bisa saja mengisi me time dengan membaca buku, menulis, menonton film, main musik, berkebun, masak, olah raga, dan lain-lain.
“Kalau memang budgetnya cukup, sah-sah saja me time diisi dengan kegiatan yang butuh dana lumayan. Namun, bila bujet terbatas, banyak kok pilihan me time yang murah,” ungkap Ayoe Sutomo, M.Psi, Psikolog dari Citra Ardhita Psychological Services.
Baca Juga : Cerai, Lina Minta Rumah dan Ruko, Sule Hanya Mohon Satu Hal Mengharukan Ini dari Mantan Istri!
Menurut Ayoe, ada, loh, yang menganggap memasak makanan untuk keluarga adalah me time buatnya.
“Boleh jadi perhatiannya pada kegiatan memasak dan ia merasa bahagia ketika memasak bukan karena paksaan. Kemudian keluarga merasa happy karena dimasakin, itu sebagai bonusnya,” bebernya.
Ada juga perempuan yang mendapat insight positif setelah mendengarkan musik lewat spotify sambil berendam di bath tub.
Baca Juga : Rekam Tsunami Palu dari Ketinggian, Firasat Pilot Batik Air Selamatkan Awak dan Penumpang!
Bahkan mungkin sekadar duduk sendiri melihat air hujan sambil makan mi instan atau minum teh hangat tanpa diganggu siapapun.
Contoh lain me time di zaman now adalah melakukan meditasi di pagi dan sore hari.
Cukup sekitar 5-10 menit, kemudian ia mendapatkan ketenangan.
Jadi, siapa bilang me time identik dengan mahal?(*)
(Hilman Hilmansyah)