Namun pikirnya, serangan terhadap Selandia Baru akan menunjukkan bahwa tidak ada tempat di manapun di dunia ini yang aman.
Serangan terhadap Muslim di Selandia Baru ini pun seolah menunjukkan jangkauan global gerakan supremasi kulit putih yang menginginkan Eropa yang ideal.
Gerakan ini pada dasarnya menolak gelombang imigrasi dan kerap menyebarkan ancaman melalui internet.
Baca Juga : Selamat! Chua Kotak Melahirkan Anak Kedua, Si Kecil Sudah Tunjukkan Pose Gemasnya
Brenton Tarrant sendiri diketahui merupakan warga biasa, pernah bekerja sebagai pelatih kebugaran di Big River Gym di kota Grafton, New South Wales, Australia pada 2009-2011.
Pada 2011, Tarrant keluar dari pekerjaannya dan bepergian ke Asia dan Eropa.
Tarrant mengatakan, dia pernah bekerja sebentar sebelum menghasilkan uang dari Bitconnect, uang kripto seperti Bitcoin, lalu menggunakan uangnya untuk jalan-jalan.
Baca Juga : Ayahnya Meninggal, Eddies Adelia: Saya Malu Menjadi Anak, Kenapa?
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR