NOVA.id - Novelis best seller Andrea Hirata kembali dengan karya ke-10 nya berjudul "Orang-orang Biasa".
Di dalam novel terbarunya ini, Andrea Hirata tetap membahas kaum marjinal yang menjadi fokus utamanya.
"'Why I write the way I write' merupakan sebuah topik waktu saya kuliah. Sekarang saya paham itu. Saya enggak bisa keluar dari tema orang-orang marjinal, orang terpinggirkan."
Baca Juga : Pakai 2 Jam Tangan Sekaligus, Putri Diana Ternyata Punya Alasan Romantis!
"Karena saya berasal dari budaya seperti itu," ungkap Andrea Hirata dalam jumpa pers peluncuran novel terbarunya di Diskusi Kopi, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Kaum marjinal yang diangkat di sini adalah mengenai seorang remaja bernama Putri Berlianti yang rela kehilangan impiannya karena tersendat masalah ekonomi. Kisahnya itu lantas ia jadikan inspirasi untuk merampungkan novel terbarunya ini.
Namun pria kelahiran Belitong ini menolak jika 'Orang-orang Biasa' disebut sebagai kisah nyata dari Putri Berlianti.
Baca Juga : Suku Kanibal di Halmahera Serang Warga dengan Membabibuta Sampai Memakan Korban
"Kalau bicara tentang kenyataan pada fiksi, kita dihadapkan dengan dua kebenarannya, satu kebenaran penulisan dan kebenaran menceritakannya. Saya dalam novel ini memiliki kebenaran menceritakannya," tuturnya.
Ia bercerita mengenai pendidikan dengan berlatar belakangkan kisah Putri Berlianti yang tak bisa masuk dan meneruskan mimpinya menjadi seorang dokter setelah lolos seleksi karena tak bisa membayar uang pangkal.
"Tapi yang saya perjuangkan bukan hanya Putri. Ini tentang anak Indonesia yang tidak berani menjadi dokter karena kondisi ekonomi. Saya melawan kalo anak miskin itu tidak bisa menjadi dokter," jelas Andrea Hirata.
Baca Juga : Pangeran William Takut Langgar Protokol Kerajaan Saat Menikah, Tanggapan Ratu Elizabeth Mengejutkan!
Putri seakan menjadi salah satu contoh keberpihakan pemerintahan padahal, "kita hidup di negara merdeka. Akses untuk bisa meraih cita-cita itu dari kecerdasannya bukan dari materinya," tandasnya. (*)
Mengintip Isi Buku "Cabai Kering pada Khazanah Masakan Melayu", Ada Resep Sambal Bilis hingga Otak-otak
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR