Bantu si kakak mengatasi kegalauan akibat nilai yang cenderung turun, Bu. Menawarkan les misalnya, atau minta dia mengajak teman-temannya belajar bersama, jangan memaksa, tetapi beri dia rasa aman dan nyaman bahwa ibunya tahu dia bermasalah dan siap membantu, kita harus aktif, ya, kalau belum dapat respons positif, ingat kata-kata Bu Rieny, ya, sabar hingga tiga kali, lho.
Si adik, justru harus ditekan agar lebih disiplin, ditegaskan lagi aturan di rumah, maksud saya, apa yang boleh dan apa yang tak boleh, pulang sekolah, seharusnya langsung pulang, setelah itu, kalau mau main lagi, terserah.
Banyak-banyak ngobrol dengannya, berikan ilustrasi bahwa teman atau kerabat yang pandai tapi tak disiplin dan tak punya tujuan hidup biasanya hidupnya tak akan berkualitas dibanding mereka yang rata-rata, bagi mereka yang kurang pandai tapi tahu tujuan hidup, mereka malah jadi serius, fokus dan disiplin dalam belajar.
Baca Juga : Settingan, Andika Mahesa Kerap Disewa Rp100 Juta untuk Jadi Pacar Bohongan!
Upayakan agar Bu Halimah kenal teman dekat si bungsu, belajar kenal dengan orangtuanya, pokoknya tunjukkan bahwa Ibu berhak tahu dengan siapa dia bergaul, lalu, pulang tengah malam bukanlah hasil tukar dari nilai yang bagus di sekolah, angka bagus, adalah kewajiban yang kalau ia penuhi, manfaatnya juga buat dia.ementara kebiasaan main hingga larut malam tak membentuk kebiasaan orang sukses di kemudian hari.
Jangan terlalu banyak rasa khawatir, ya, Bu, kerjakan apa yang Anda ingin lakukan terhadap anak, karena seorang ibu tak harus selalu populer di mata anaknya, sesekali tegas, bahkan marah, boleh, kok, semoga ada perkembangan baru, ya, Bu, salam hangat. (*)
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR