NOVA.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise, turut buka suara terkait kasus penganiayaan dan pengeroyokan yang dialami siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) AY (14) di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Yohana mengecam aksi biadab itu, terlebih para pelakunya juga masih tergolong usia anak alias di bawah umur.
“Saya sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh pelaku. Mirisnya lagi, bukan hanya korban tapi pelaku juga masih berusia anak. Boleh jadi kasus ini terjadi karena luputnya pengawasan orang dewasa,” ujar Menteri Yohana dalam siaran pers yang diterima NOVA, Rabu (10/4).
“Ada yang keliru pada sikap anak-anak kita, berarti juga ada yang keliru pada kita sebagai orang dewasa yang merupakan contoh bagi anak-anak,” sambunya.
Baca Juga : Tokopedia Berikan Pengalaman Baru Berbelanja Online Lewat Official Store
Dirinya menegaskan Zero Tolerance bagi seluruh pelaku kekerasan pada anak harus ditegakkan, tanpa melihat kondisi apapun. Meski dibawah umur keadilan harus ditegakkan.
Tak hanya itu, Yohana juga turut memberikan apresiasi terhadap respon cepat pemerintah daerah, khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi (PPPA) Provinsi Kalimantan Barat yang telah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat dan Polresta Pontianak, dalam mengupayakan tindaklanjut dan pendampingan kasus ini.
“Saya berharap kasus ini tetap dikawal sampai selesai dan menemukan jalan terbaik bagi semua pihak. Korban dan pelaku sama-sama berusia anak. Saya harap keduanya bisa diberikan pendampingan. Korban didampingi proses trauma healingnya.”
Baca Juga : Bye-bye Rasa Khawatir Berbelanja Online, Kini Kualitasnya Tak Diragukan
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR