NOVA.id - Dalam masalah jodoh, ada beragam persepsi yang sering kali dibahas.
Salah satunya adalah seseorang yang memiliki wajah mirip dengan disebut akan menjadi jodoh kita.
Lalu benarkah demikian?
Baca Juga : 5 Brand Kecantikan Ini Hadirkan Promo Besar-Besaran Bagi Penyoblos, Buruan Serbu!
Psikolog University of Michigan, Robert Zajonc, mencoba mengungkapkan persepsi yang telah lama menjadi mitos seputar hal ini.
Ia akhirnya melakukan penelitian terhadap foto-foto pasangan yang telah berhubungan selama 25 tahun lamanya.
Dan hasilnya pun cukup mengejutkan.
Baca Juga : 7 Restoran Ini Hadirkan Promo Pilpres, Jangan Lupa Mampir ke Sini Setelah Nyoblos
Sebab, ternyata masing-masing pasangan memang menunjukkan kemiripian wajah.
Tahun demi tahun kemiripan tersebut akan semakin terasa.
Pada penelitian tersebut ditemukan juga jika pasangan yang berbahagia memiliki potensi kemiripan wajah yang jauh lebih besar.
Baca Juga : Jadi Istri Ernest Prakasa, Sosok Meira Anastasia Jadi Sorotan
Dari pasangan-pasangan yang hidup bersama lebih dari 20 tahun, ditemukan mimik wajah dan ekspresi pasangan tersebut semakin mirip.
Hal ini disebabkan karena interaksi dan komunikasi antara pasangan tersebut dan membentuk sisi serta guratan di wajah.
Misalnya seperti saat mereka tertawa akan sesuatu, maka akan terbentuk garis-garis yang sama.
Baca Juga : Bukan Sekadar Bersenang-senang, Perjalanan Diego-Marlies Bawa Misi Mulia
Robert juga menyatakan jika orang sering secara tak sadar meniru ekspresi wajah pasangan mereka dalam urusan empati dan bahwa selama bertahun-tahun mereka menunjukkan berbagai ekspresi yang sama.
Dia menduga bahwa berbagai ekspresi wajah bisa mengidentifikasi emosi karena otot-otot wajah memainkan peran mengatur aliran darah ke otak.
Dari sini, otak akan melepaskan bahan kimia yang terkait dengan emosi tersebut.
Baca Juga : Rahasia Cantik: Begini 5 Langkah Tepat Merawat Rambut Keriting agar Tetap Indah
Seperti saat kita tersenyum pada pasangan, otot-otot wajah kalian akan berperan mengalirkan darah ke otak, dan otak akan melepaskan neurotransmiter terkait rasa gembira atau semangat.
Saat pasangan menirukan senyuman kita, dia juga bisa merasakan emosi yang sama seperti kita.
Jadi di sini akan terjalin saling memahami satu sama lain antara pasangan.
Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan di University of Liverpool tahun 2006, ditemukan bahwa kemiripan DNA-lah yang membuat pasangan menemukan jodohnya.
Mungkin secara fisik mereka tidak mirip, tetapi mereka punya banyak kesamaan hal yang dilakukan (konsepnya sama seperti anak kembar).
Hal tersebut membuat mereka merasa cocok satu sama lain dan gemar melakukan hal-hal yang sama.
Bagaimana menurut Sahabat NOVA? (*)
KOMENTAR