NOVA.id - Sekarang ini, bagi sebagian besar orang, mungkin suplemen sudah jadi bagian dari “makanan” sehari-hari.
Alasan rajin minum suplemen, ya demi menunjang performa sehari-hari.
Apalagi bagi orang yang bahkan sulit memiliki waktu luang untuk sekadar beristirahat, wah, minum suplemen macam kewajiban.
Suplemen ini seakan datang menawarkan kemudahan agar menjaga tubuh tetap fit.
Namun kadang banyak yang salah kaprah dalam memilih suplemen.
Pilihannya begitu banyak, tak cuma dari segi merek tapi juga jenis.
Kalau tak benar-benar mengerti, bisa-bisa kita salah beli.
Kalau sudah beli suplemen mahal-mahal, lalu ternyata tak membuat kita lebih sehat, sayang, kan?
Lantas apa saja, sih, yang mesti kita perhatikan sebelum membeli suplemen? Simak infografis berikut.
Nah, jika demikian manfaatnya akan semakin terasa dan bisa tubuh jadi tak gampang terserang penyakit loh.
Kalau enggak percaya, berikut penuturan para pengguna suplemen.
Widyawati (Aktris, 69 Tahun)
"Ada suplemen yang saya konsumsi setiap hari seperti vitamin D," buka Widyawati.
"Dokter bilang, orang Indonesia ini rata-rata kekurangan vitamin D. Jadi itu sudah pasti saya konsumsi, soalnya butuh vitamin untuk tulang.
"Apalagi di usia segini emang selalu bermasalah dengan tulang.
"Yang paling penting saya tidak konsumsi daging udah lama sekali. Daging merah saya udah enggak makan. Saya lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah.
"Tapi saya tidak bisa mengatakan secara langsung manfaatnya apa (minum suplemen -red.), yang pasti dari saya meminum itu ya adalah perubahan yang terasa.
"Sebab kalau enggak konsumsi suplemen itu, tulang pasti sakit," cerita Widyawati, aktris senior Indonesia yang kini berusia 69 tahun.
Baca Juga: 5 Drama Korea Rekomendasi yang Akan Tayang di September dan Bertabur Bintang
"Nah, untuk menunjang biasanya di lokasi syuting juga saya menyediakan sayuran, buah-buahan, dan terpenting jangan makan makanan yang pedas."
Yuki Kato (Aktris, 24 Tahun)
"Sebenarnya kalau dibilang jadwal padat, enggak, biasa aja.
"Cuman kemarin waktu syuting sempat ke Pulau Ambon, terus di Tual, pindah ke Pulau Kei dari situ kita nyebrang ke Pulau Andranan.
"Nah habis itu kita ke pulau satunya lagi, cuma saya lupa namanya apa. Tapi itu hampir setiap hari kita pulang-pergi naik kapal nelayan.
"Aku sekarang jujur lagi addict banget sama olahraga, kalau untuk konsumsi suplemen paling Mama seringnya kasih minyak ikan, gitu doang sih.
"Cuma untuk menambah stamina biar tidak nge-drop," kisah Yuki Kato.
Baca Juga: Terawang akan Ada Bencana Menyapu Sebuah Pulau, Wirang Birawa Bocorkan Waktu Kejadiannya
"Terus aku kan ada masalah pencernaan, paling nanganinnya pakai obat yang bisa menangani masalah pencernaan.
"Kalau dari makanan, aku itu tipe makan semuanya. Karena aku tau itu, makanya aku hantam di olahraga," cerita Yuki.
Verawati (Karyawati Swasta, 36 Tahun)
"Aku udah lima tahun pakai suplemen, paling vitamin-vitamin aja, sih.
"Pakainya untuk jaga kesehatan. Jadi kalau misalnya kita lagi sakit, minum suplemen kan jadi daya tahannya lebih kuat.
"Di kantor kadang-kadang suka ada yang flu atau ada yang batuk, itu kita jadi kebantu kalau minum vitamin.
"Jadi minumnya bukan karena lagi sibuk, tapi karena memang perlu.
"Suami dan anakku juga pakai suplemen, masing-masing beda, sih. Kalau anakku dari umur 4 tahun sudah dikasih suplemen, minumnya yang sesuai umur.
"Enggak rutin sih, sering bolong-bolong," aku Vera.
Baca Juga: Sempat Sembuh, Kanker di Tubuh Ria Irawan Kembali Kambuh, Sang Suami Langsung Memohon Doa
"Kalau untuk suplemen sendiri, aku cenderung milih yang umum-umum aja. Yang memang banyak orang pakai.
"Jadi yang aku sering dengar, kayak Blackmores atau EnervonC.
"Kalau bisa satu hari, satu supplemen. Tapi tetap enggak bisa ngandelin suplemen aja, mesti kegiatan fisik sih ya.
"Olahraga sama jemuran di Matahari juga penting menurut aku sih.
Jamu aku juga minum, sama agak jaga pola makan, jangan sampai kebanyakan, ha-ha-ha."
Itu cerita beberapa teman kita sesama perempuan soal suplemen.
Jadi pastikan Anda pun pilih suplemen sesuai kebutuhan ya, Sahabat NOVA. (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Indira D. Saraswaty |
KOMENTAR