“Kalau lebih fokus, harapannya proses pembatikannya bisa lebih cepat dan secara ekonomis lebih naik,” tambah Uti.
Batik sendiri memiliki nilai investasi yang cukup tinggi, seperti sebuah lukisan yang hanya ada satu di dunia, batik merupakan collectible investment.
Di era digital seperti sekarang, pembatik bisa lebih mudah memasarkan batiknya ke luar negeri.
“Jadi investasi di sini juga marketnya semakin luas,” jelas Uti.
Tak hanya itu, target lainnya adalah berkomunikasi dengan SEC: high end.
“Karena PLN identik dengan kredibilitas tinggi dengan high end & international network, di mana pemasaran PLN ke depan sebaiknya menyasar pada pengambil keputusan di korporasi yang ada pada SEC ini,” terang UTI.
Batik Amandari sendiri akan tetap menjalin kerjasama dengan PLN.
“Ini kan merupakan CSR dari PLN maupun Batik Amandari. Kami sebagai pengusaha juga memiliki kepedulian terhadap masyarakat yang ingin merepresentasi,” pungkasnya. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR