Anak kesayangan juga bisa datang karena si anak lebih berprestasi dari anak yang lainnya, sehingga tanpa disadari lebih dibanggakan dan diutamakan. Atau anak yang serba kekurangan atau sakit, sehingga dia lebih diperhatikan terus.
Meski begitu, Alexandra menilai bisa jadi sebagai orangtua sebenarnya juga tak ingin pilih kasih atau memberikan perlakuan berbeda pada anak-anaknya.
“Tapi mungkin kita tak pernah sadar, apakah hanya memperlakukan berbeda saja atau memang sudah (membuatnya) jadi anak kesayangan,” tambah Alexandra.
Baca Juga: Dilema Saat Pasangan Pilih Kasih dengan Keluarganya, Gimana Kita Menyikapinya?
Menurut Alexandra, secara umum orangtua ya pasti sayang pada anaknya, serta berusaha adil pada mereka. Tapi bisa jadi ada kondisi anak berbeda, misalnya mereka punya anak kembar, terus yang satu mudah mengambil hati, sedangkan satunya lagi lebih cuek dan penyendiri.
Melihat perbedaan sifat itu, biasanya orangtua akan merasa lebih nyaman dengan anak yang sifatnya lebih humble misalnya.
Padahal bukan berarti dia tak sayang dengan si penyendiri. Apalagi kalau anak itu tak mudah diajak pergi, atau pasif berkomunikasi, sehingga orangtua merasa lebih nyaman berinteraksi dengan anaknya yang humble tadi.
Baca Juga: Kenalan dengan Positive Parenting, Pola Asuh bagi Generasi Milenial
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR