“Kalau motivator itu sebetulnya lebih diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin meningkatkan diri tetapi tidak ada persoalan yang spesifik.
Tidak ada gangguan, hanya mungkin dia ingin lebih dipompa semangatnya , dia ingin lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu,” kata dia.
Hal itu berbeda apabila sudah ada gangguan kecemasan, kesedihan hingga ketidaknyamanan. Artinya ada sesuatu yang salah.
"Itu saya kira membutuhkan penanganan yang lebih mendalam karena menangani seperti itu kan perlu ada proses pemeriksaan atau asesmen,” lanjutnya.
Dihubungi terpisah, dokter kesehatan jiwa, dr. Dharmawan mengatakan seseorang bisa berkunjung ke psikiater ketika diriya mengalami gangguan mental, pikiran perasaan dan fisik, susah tidur, nyeri kembung, tidur bekepanjangan atau mengalami was-was.
“Misal seseorang mengalami hidup berat sampai ingin bunuh diri, sesak nafas, sakit kepala, sakit pinggang, punggung nggak bisa makan bisa psikiater. Kan enggak harus gila ke psikiater,” terangnya.
Baca Juga: Analisis Kondisi Kejiwaan Tiga Setia Gara, Psikolog: Apa Cuma Cari Sensasi?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR