Menurut dia, kaki-kaki mesin jahitnya yang terbuat dari kayu patah karena sudah lapuk terendam air banjir terlalu lama.
"Apalagi rumah saya termasuk lama surutnya. Kan saya tinggal di pinggir kali persis. Hari ini saja rumah saya masih 30 cm," ujar Ani.
Selain Ani, ada pula Sriyani yang suaminya jarang bekerja karena banjir sudah merendam Cipinang Melayu.
Baca Juga: Banjir Melanda Kawasan Graha Raya Bintaro, Dua Orang Hanyut Terbawa Arus Sungai
"Suami saya itu kan ojol ya. Kalau banjir, ya enggak bisa ke mana-mana. Hari ini rumah saya emang sudah surut, tapi karena suami saya yang bersihin rumah dari lumpur semua, dia capek. Jadi ya hari ini belum bisa ngojol lagi," ujar Sriyani.
Dia menjelaskan bahwa kerugian yang ia dan keluarganya dapat tidak bisa diingat berapa besarannya.
"Saking banyaknya barang yang sudah kebuang karena rusak ya, terus suami saya jadi jarang kerja, ya lumayan susah jadinya buat sembako sehari-hari. Apalagi saya di rumah ada anak dua masih usia SD semua, sama mertua dua," ujar Ani.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR