“Saya sudah enggak bisa hitung berapa banyak perilaku tidak menyenangkan itu. Perlakuan itu tidak tertulis, tapi itu sudah melecehkan, karena saya perempuan. Kamu, kan perempuan, pantasnya di dapur saja. Itu sering sekali saya dengar sejak saya bekerja menjadi pilot,” kata Esther kepada NOVA yang menemuinya usai acara.
Namun Esther yang berambut pendek ini tak menampik bahwa pandangan merendahkan akan jenis kelaminnya itu sempat membuatnya jatuh terperosok begitu dalam, bahkan dia pernah seperti depresi selama 10 tahun menjalani karier sebagai pilot.
“Kalau diceritain sekarang itu, kayak enggak ada apa-apanya. Tapi pas dulu dijalani itu rasanya.. seperti susah. Ada di dalam hati saya, seperti Tuhan bilang ke saya, Jangan kamu menyerah. Apalagi, ketika itu saya masih sangat muda,” tambah perempuan berambut pendek ini serius.
Karakternya yang gigih dan tak mudah menyerah, serta siap menghadapi berbagai cobaan membuatnya mampu bertahan.
Bahkan, dia tak gentar dengan omongan orang terhadapnya.
Alhasil, tak terasa sudah 35 tahun Esther mengabdi sebagai pilot uji di Indonesia.
Baca Juga: Franka Franklin, Sosok Istri Nadiem Makarim yang Punya Bisnis Perhiasan dengan Happy Salma
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR