Bahkan, Habibie sendiri yang mengabari Esther bahwa dia diterima menjadi pilot. Tepatnya pada 15 Oktober 1984.
“Pak Habibie yakin saya bisa jadi pilot. Saya diterima langsung olehnya, saya langsung diminta datang ke kantor yang berada di Bandung,” ungkap Esther.
Tapi, Esther sempat kaget saat menyambangi lokasi kerjanya. Rupanya, PTDI merupakan perusahaan pembuatan pesawat.
Meski begitu dia mendapatkan jabatan sebagai co-pilot. Tak tanggung-tanggung, dia sempat dipercaya Habibie menerbangkan pesawat Gatot Kaca N-250, yang tak lain rancangan Habibie sendiri.
Pilot Uji Perempuan Pertama
Keseriusan Esther dalam bekerja rupanya dilihat Habibie. Dia kemudian diberi kesempatan menjadi pilot di Merpati Airlines (1987-1995).
Setelah dirasa cukup, dia diangkat sebagai Kapten Pilot Uji.
“Kalau jadi pilot, perempuan sudah banyak. Tapi, kalau pilot uji, saya rasa, saya yang pertama kali mendapatkan ini. Pilot uji itu beda dengan pilot komersial, karena kita menguji pesawat yang sedang dikaji, dan diujicoba untuk bisa dikasih lisensi,” jelas Esther.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR