Tapi, bukan Captain Esther namanya, kalau dia menyerah begitu saja.
Ditolak di Banten, dia malah melamar ke Sawyer School of Aviation, Phoenix, Amerika Serikat pada tahun 1982.
Beruntung lolos. Tanpa berpikir panjang, dia berangkat ke Negeri Paman Sam itu, sampai kemudian dia pulang pada tahun 1984 dan langsung coba melamar menjadi pilot penerbangan komersil.
“Enggak ada yang mau menerima saya, karena saya perempuan. Saya pergi ke sana ke mari, tapi tetap ditolak,” kisah Esther.
Tapi lagi-lagi kegigihan Esther muncul.
Dia tetap bertekad menjadi seorang pilot. Sampai pada akhirnya, dia melamar di PT. Nurtanio – yang sekarang berubah menjadi PTDI, perusahaan yang didirikan oleh Presiden RI ketiga, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR