Shadika menambahkan, “Mengingat namanya darurat maka saya harus mengerem diri saya sendiri untuk menggunakannya kecuali saat darurat.”
Untuk itu, kita harus pintar memilahnya.
“Lalu apa yang dimaksud situasi darurat? Misalnya, ponsel utama yang kita gunakan sehari-hari hilang ataupun kondisi sakit keras di mana asuransi yang dimiliki sudah tidak dapat menanggung biayanya,” jelas Shadika.
Keduanya menjelaskan lebih lanjut, bahwa mengelola keuangan dengan baik bisa berdampak positif untuk masa depan kita.
“Setelah dana darurat, kita jadi bisa menginvestasikan dana itu untuk berbagai macam hal,” lanjut Fellexandro.
Pertama, investasi ke diri kita dulu lewat ilmu, pengetahuan, skill, relationship, hingga network.
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR