Selanjutnya, kita bisa membagi kebutuhan dengan keinginan, seperti kisah Shadika, financial expert dari Allianz.
“Sejak berkuliah, saya sudah diberikan akses sepenuhnya untuk mengelola keuangan saya sendiri. Jadi saya harus pintar-pintar membagi porsi keuangan tersebut sesuai kebutuhan. Tentu saya harus mendahulukan yang wajib (kebutuhan) dan secara disiplin menabung untuk hobi atau kesenangan pribadi (keinginan). Berlaku hemat bukan berarti pelit atau outdated,“ kata Shadika.
Kemudian, setelah mendahulukan kebutuhan, kita bisa melakukan hal ini.
Barang yang kita koleksi bisa menjadi investasi menguntungkan di masa depan, lo.
Apalagi, harga beberapa jenis barang koleksi bisa melonjak naik seiring berjalannya waktu.
Bila kita sudah menekuni hobi, tentu kita tahu nilai barang kita karena kita sudah memiliki insting.
Ketika insting sudah terlatih, kita bisa tahu nilai suatu barang ketika dijual lagi, walau kita sebetulnya tak suka saat membelinya.
Dengan begini, investasi dan mengelola uang jadi lebih menyenangkan, bukan?
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR