NOVA.id- Hari Raya Idul Fitri segera tiba, perayaan kemenangan ini pasti sangat ditunggu oleh segenap umat muslim di seluruh dunia setelah satu bulan penuh menjalani ibadah puasa.
Namun, Lebaran 2020 ini akan dirayakan secara berbeda, ya, karena kita akan merayakannya di rumah saja. Khususnya di Indonesia, mudik sudah jadi tradisi merayakan Lebaran.
Di saat mudik, biasanya kita akan berkumpul dengan seluruh anggota keluarga besar di rumah orangtua, salat bersama, bermaafmaafan, makan bersama, bertamu ke rumah sanak saudara lainnya, berbagi rezeki dengan membagikan amplop ke anak-anak, berbagi oleh-oleh, sungkem, ziarah, bertemudan bermain dengan teman masa kecil, hingga mungkin melipir sejenak untuk piknik bersama.
Untuk yang tak mudik, biasanya kita akan berkumpul dengan keluarga besar yang ada di kota yang sama.
Tetap, intinya bermaafmaafan dan berkumpul serta berbagi keceriaan bersama, tapi, sekarang itu semua tak bisa kita lakukan.
Apakah lalu kita harus melalui Lebaran ini dalam suasana muram tanpa kegiatan bersama keluarga—baik keluarga di kampung maupun keluarga di rumah?
Tentunya tidak.
Pandemi ini sudah merenggut banyak hal dari kita.
Jangan biarkan kebahagiaan kita juga terenggut.
Kita semua layak merasakan kebahagiaan dankeceriaan Hari Raya, sekalipun dari rumah.
Memang wajar bila kita merasa cemaskarena situasi seolah di luar kendali kita.
“Secara psikologis, jika terjadi suatu perubahan, maka ada rasa takut dan jadi sering mereka-reka. Tidak bisa menakar apa yang akan terjadi, apakah Lebaran pasti bisa jadi menyenangkan seperti biasanya atau akan membosankan? Pasti ada perasaan takut dan cemas. Hal ini karena kita enggak tahu harus berbuat apa supaya Lebaran tidak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Tara De Thouars, BA, PSI., psikolog klinis.
Tapi, kan, saat ini ada teknologi yang bisa kita manfaatkan.
Kalau meeting-meeting urusan pekerjaan bisa dilakukan secara online dengan konsep work from home (bekerja dari rumah), sekolah-sekolah—dengan segala kendalanya—juga bisa menyelenggarakan kelas online, workshop, seminar, talkshow, pameran foto, sampai festival pun bisa dilakukan secara online, harusnya Lebaran juga bisa.
Ya, Lebaran online, itulah yang akan kita jalani.
Bagaimana agar sukses?
Atur Kondisi Hati
Ya, siapa yang tak kecewa jika semua rencana dan harapan yang telah dibuat untuk rayakan Lebaran tahun ini harus pupus karena corona.
Mood pun jadi berantakan karena kita dituntut untuk cepat beradaptasi.
“Mood kita yang enggak oke, membuat kita jadi lebih sensitif akan banyak hal, termasuk mikirin nanti Lebaran bagaimana. Tapi, kalau mood kita baik-baik saja, kita akan melalui ini enggak seberat ketika mood kita lagi buruk,” ujar Tara saat diwawancara NOVA.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Mudik Sekarang Bawa Ancaman Hingga Diharamkan MUI!
Tapi, gimana agar mood bisa jadi lebih baik dan lebih siap?
Menurut Tara, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah berhenti menebak-nebak sesuatu yang belum mungkin terjadi dan berhenti mensugesti halhal negatif.
Ya, hilangkan pikiran, “Ah, Lebaran ini bakal buruk, tidak bisa ketemu siapa-siapa jadi Lenggak happy” atau “Lebaran jadi enggak bermakna, pasti membosankan” dan lain
sebagainya.
Pasalnya, pemikiran-pemikiran seperti inilah yang justru dapat mengacaukan mood kita sekarang dan menghilangkan semangat menyambut Idul Fitri.
Padahal, untuk bisa mencegah hal membosankan terjadi saat Lebaran di rumah, kita perlu menjaga mood sejak saat ini.
“Memprediksi atau mensugesti hal negatif itu butuh energi, waktu, tenaga yang ada di masa sekarang. Lebih baik, energinya dialihkan untuk membuat plan atau hal
lainnya saat Lebaran. Ya, membuat plan dan bisa membuat masa sekarang ini lebih enjoyable,” jelas Tara.
Oleh karenanya, membuat rencana kegiatan selama Lebaran di rumah jadi hal kedua yang perlu dilakukan.
Toh, kondisi ini bukan jadi penghalang untuk berkreativitas menciptakan kegiatan yang menambah seru momen spesial ini, kan?
Apalagi, menurut Tara, membuat rencana pasti bisa memotivasi kita menciptakan Lebaran yang seru dan berkesan, karena kita jadi tahu harus melakukan kegiatan apa saat harinya tiba.
Jadikan Momen Intim
Daripada pusing dan muram memikirkan harus Lebaran di rumah saja, lebih baik kita tingkatkan semangat dan motivasi dengan melihat sisi positifnya.
“Bermaaf-maafan itu kan tradisi, ya, tetapi apakah tradisi itu kita jalankan secara berkualitas dan deep, belum tentu, lho. Apalagi, dibandingkan waktu-waktu sebelumnya, kita enggak punya waktu banyak karena sudah sibuk dengan urusan makan, pergi-pergi, sibuk dengan baju Lebaran atau mungkin dengan THR. Nah, sekarang suasananya lebih ke intimate keluarga, dan keintiman ini harus dimanfaatkan benarbenar,” saran Tara.
Jadi, melakukan apa pun itu harus dengan melibatkan semua aggota keluarga, ya. Jangan sampai hanya kita sendirian yang kerepotan apalagi kepikiran.
Sehingga, ketika ada hal yang tidak berjalan sesuai keinginan, kita pun tidak akan menyalahkan diri sendiri.
Ingat, kita adalah keluarga dan mari kita hadapi bersama.
Dan, kita tidak tahu, jangan-jangan, dalam segala keterbatasan, di suasana yang berbeda, Lebaran kali ini justru bisa lebih bemakna dan meninggalkan memori yang lebih mendalam.(*)
Di masa pandemi ini, Sahabat NOVA mau tambah penghasilan dengan wirausaha? Atau punya usaha dan mau tambah ilmu agar jualan tetap lancar?
Di program WeLearn dari UN Women, ada kelas online “Digital Marketing" GRATIS! Tinggal daftar kelas di sini, pilih waktu dan metode yang diinginkan, lalu ikuti instruksi untuk terima materi pelajarannya. Tambah ilmu, tambah cuan!
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR