NOVA.id - Kita bisa memanfaatkan waktu senggang untuk melakukan hobi atau kesukaan kita, misalnya merajut atau crochet.
Bukan hal yang mustahil bila hobi merajut yang kita geluti bisa menambah pundi-pundi penghasilan kita.
Seperti yang dilakukan oleh Fitriyani A. Dalay (34) dan para anggota Komunitas merajut, KQ.
“Bagi kami, merajut adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan. Tak hanya menyalurkan hobi di waktu senggang, tetapi juga ada nilai ekonomis yang bisa menjadi sumber penghasilan,” kata Fitriyani selaku pemilik rumah yang dijadikan markas KQ, dikutip dari Tabloid NOVA edisi 1444.
Berdiri sejak tahun 2011, sudah banyak perempuan dari berbagai kawasan di kota Makassar berdatangan ke komunitas KQ.
Tujuannya bermacam-macam, tak hanya belajar cara merajut, tetapi terkadang mereka sengaja datang untuk mencari teman atau melihat teknik terbaru.
Baca Juga: Coba Merajut untuk Hilangkan Bosan Saat PSBB, Ini 5 Cara Rajut Dasar yang Bisa Dicoba Pemula
Salah satunya adalah Uun Fahirah yang juga bergabung dalam komunitas merajut tersebut.
Menurut Uun, ada satu hal yang membuat dia suka kegiatan merajut.
“Ketika merajut, saya merasa waktu adalah milik saya sendiri, nggak ada yang ganggu. Karena itu kegiatan ini saya lakukan setelah pekerjaan rumah lainnya selesai,” ujarnya.
Begitupun Alfu, seorang ibu muda yang tertarik merajut sejak tahun 2011 setelah melihat KQ dari internet.
Baca Juga: Melongok Komunitas Merajut Quiqui Makassar
Begitu melihat, Alfu kemudian belajar sendiri di rumah dan baru bergabung KQ setelah bisa sedikit.
Istri dari seorang PNS di Dinas Kelautan di Makassar itu merasa lebih asyik saat memperdalam seni rajut.
Berbagai macam kerajinan pun sudah dihasilkan dari tangannya, kadang dijual di berbagai pameran di Makassar atau dimanfaatkan sendiri.
“Jaket anak yang saya buat sendiri, malah lebih puas,” jelas Alfu yang biasa merajut malam hari sambil melihat televisi.
Baca Juga: Sri Lestari Berdayakan Para Ibu Membuat Rajutan
Sementara Diah (28), yang bergabung dengan KQ pada 2012, lebih banyak rajutan boneka, burung, dan sebagainya.
Sama seperti Alfu, barang-barang hasil rajutannya pun kadang dijual atau dijadikan hadiah ulang tahun teman atau kerabat.
“Kalau harganya cocok, baru dijual,” katanya sambil tersenyum.
Fitriyani mengaku bangga karena rumahnya bisa menjadi tempat melakukan kegitan positif.
Baca Juga: Pasangan Hobi Membandingkan Kita dengan Perempuan Lain? Lakukan Ini!
Jenis barang yang dibuat juga lebih variatif. Jika biasanya hanya membuat taplak, hiasan meja, tutup galon, atau pembungkus kotak tisu, kemudian mencoba membuat boneka binatang, hiasan bunga timbul, dan sebagainya.
Fitriyani melihat bahwa kerajinan merajut tidak sekadar untuk mainan tetapi memiliki nilai ekonomi karena hasilnya bisa dijual.
“Karena itu banyak yang semula merajut hanya untuk mengisi waktu luang, kemudian justru merajut mengambil seluruh waktunya,” papar Fitriyani.
Baca Juga: Jessica Putri Sibrani, Makeup Artist yang Doyan Main Papan Seluncur Panjang
Pada 2012 lalu, Fitriyani menyelenggarakan acara Bom Benang dan kala itu ia dan anggota komunitas membuat kain rajut berukuran raksasa yang dibentangkan di tengah-tengah Taman Segitiga di Jl. Sultan Hassanudin, Makassar.
Bentangan kain aneka warna itu bisa dilihat dari berbagai arah. Saking besarnya ukuran kain, media menyebutkan andaikata diurai, panjang benang rajutan setara dengan jarak kota Makassar sampai Kabupaten Maros.
Nah, untuk Sahabat NOVA yang ingin belajar merajut bisa mengikuti kursus crochet di Kelas Kreasi NOVA Crochet untuk Pemula Membuat Syal.
Ada Mbak Utiek Wahono dari Rajut Kejut yang akan mengajar bagaimana cara merajut syal untuk pemula.
Kelas Kreasi ini akan diselenggarakan pada 14 dan 21 Juni 2020, jam 14.00 - 15.00 WIB.
Cukup membayar Rp250.000 untuk 2 pertemuan dan harga tersebut sudah termasuk benang dan alat crochet (pstt... bebas ongkir!), konsultasi eksklusif dengan pengajar, langganan e-magz NOVA, dan sertifikat.
Pendaftaran ditutup Minggu, 7 Juni 2020. Jadi pastikan mendaftar sekarang juga, ya.
(*)
++
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR