Nah, SFH ini membuat ibu jadi punya peran baru yakni menjadi guru di rumah untuk anak-anaknya.
Peran menjadi guru ini juga terasa lebih sulit saat kurikulum anak berbeda jauh dari kurikulum saat ibu masih sekolah dulu.
Alhasil, ibu jadi harus belajar kembali mata pelajaran si anak di tengah kesibukannya menjalani peran ibu rumah tangga/pekerja.
Baca Juga: Temani Anak Belajar dari Rumah, Kemampuan Ini Penting Kita Miliki
“Ibu jadi emosional, karena dia sudah pusing dengan urusan rumah ditambah sekolah anak. Banyak ibu mengeluh enggak paham, karena apa yang dia pelajarin dulu, beda dengan anaknya. Jadi, ibu sering marahmarah saat mendampingi si anak,” jelas Anita.
Amarah ibu inilah yang bisa meracuni anak selama di rumah.
Anita ungkap bila terus dilakukan, anak jadi merasa takut untuk belajar didampingi ibu.
Baca Juga: Diperpanjang, Begini Cerita Orang Tua Tentang Temani Anak Belajar dari Rumah
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR