Nah, ekspektasi inilah yang sering menjadi malapetaka buat si anak.
Sebab, secara tak sadar, ibu jadi lebih sering membandingbandingkan anak dengan teman kelasnya saat menerima tugas.
Tak hanya itu, ibu juga jadi lebih sering membantu anak untuk menyelesaikan masalahnya sehingga anak pun jadi kurang mandiri.
Baca Juga: Zenius dan Gojek Bersama Luncurkan Layanan Belajar Online Gratis!
Kata Anita, “Ibu jadi seperti mandor, terus pantau anak saat belajar. Ibu juga punya rasa kompetitif dengan anak lainnya. Dia lebih sering membandingkan anak dengan anak lainnya di kelas. Itu, kok, si A bisa, kamu enggak bisa. Kalau sudah gitu, suasana belajar jadi tidak menyenangkan.”
Nah, perilaku membandingkan anak ini nantinya bisa membuat kepribadian anak jadi bermasalah.
Anak akan tidak percaya diri, takut, cemas sampai depresi selama didampingi ibu, yang tentunya bisa terbawa sampai dewasa.
Baca Juga: Anak Tetap Semangat Belajar Bahasa Inggris Lewat EF Online Program
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR