NOVA.id – Tak bisa dimungkiri kalau proses pembelajaran anak selama Covid-19 juga berpengaruh.
Kegiatan belajar mengajar di Indonesia telah berubah drastis sejak sekolah tutup pada Maret lalu untuk mencegah penyebaran.
Banyak siswa dan guru dituntut untuk cepat terkoneksi dan beradaptasi dengan dunia digital guna tetap melangsungkan pengajaran dan pembelajaran dari rumah.
Tak terhindarkan jika hal tersebut sangat berdampak pada pola menimba ilmu anak Indonesia.
Proses pembelajaran di masa pandemi dapat menurunkan minat dan kesempatan lebih untuk belajar, terbukti dari survei yang dilakukan oleh UNICEF pada Mei dan Juni 2020 melalui U-Report mengungkapkan jika dari total 3.767 responden, 87% di antaranya menginginkan untuk kembali ke sekolah yang dinilai lebih efektif untuk belajar karena adanya bimbingan secara langsung dari guru.
Selain itu, belum lagi melihat Indonesia yang berada dalam urutan enam terbawah yaitu peringkat ke-72 dari 77 negara berdasarkan survei kemampuan pelajar menurut lembaga penilaian pendidikan internasional Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018.
Baca Juga: Anak Aktif Punya Ciri-Ciri yang Beda Tipis dengan Anak Hiperaktif, Ini 4 Perbedaannya
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR