Kognisi dan pendidikan saling terhubung
Para pelajar tidak dapat bersekolah dan bersosialisasi, sehingga kehidupan mereka jauh dari kata normal.
Mereka dipaksa untuk terbiasa dengan kehidupan digital, yang mana aktivitas sehari-hari melibatkan komunikasi digital.
Meskipun sebelum pandemi terjadi digitalisasi sudah merambah, namun kini aktivitas menggunakan pembelajaran digital tidak dapat terhindarkan sehingga pelajar kerap menghabiskan waktu di depan layar dan menyentuh layar.
Baca Juga: Beda Perlakuan, Begini Cara Mengasuh Anak antara Anang dan Ashanty
Mencatat di laptop/komputer/smartphone menjadi semakin umum, padahal mencatat dengan menggunakan gadget dapat mengalihkan perhatian dan mengundang multitasking.
Banyak peneliti telah menyarankan bahwa mencatat dengan gadget dinilai kurang efektif dibandingkan mencatat dengan tulisan tangan untuk belajar, meskipun laptop/komputer/smartphone digunakan hanya untuk membuat catatan, penggunaannya menghasilkan pemrosesan yang lebih dangkal.
Sebaliknya, mencatat dengan tulisan tangan melibatkan keterlibatan kognitif dalam meringkas, memparafrasekan, mengatur, memetakan konsep dan kosakata sehingga mengubah informasi menjadi pemahaman yang lebih mendalam.
Oleh dari itu, para pelajar membutuhkan keterampilan kognitif dalam pembelajaran yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memproses informasi dan terhubung dengan hasil belajar yang lebih baik.
Baca Juga: Beda Perlakuan, Begini Cara Mengasuh Anak antara Anang dan Ashanty
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR