Dengan menekan kerja NF-kB maka radikal bebas dari hasil sampingan inflamasi berkurang.
Sedangkan mekanisme kerja piperin adalah meningkatkan konsentrasi serum dan meningkatkan penyerapan curcumin dengan menghambat glukuronidasi di hati dan usus kecil sehingga meningkatkan bioavailabilitas curcumin dan efek yang dihasilkan ke tubuh menjadi lebih maksimal.
"Untuk preventif (pencegahan) boleh saja digunakan, jadi tidak perlu menunggu terjadi inflamasi hati, terutama pada pasien dengan risiko gangguan hati seperti pasien dengan riwayat hepatitis, diabetes mellitus tipe 2, atau pasien dengan kolesterol tinggi, karena konsumsi curcumin bisa menjaga fungsi hati. Begitupun dengan pasien yang sudah mengalami gangguan hati seperti inflamasi, fatty liver ataupun fibrosis. Perlu konsumsi hepatoprotektor agar memperbaiki fungsi hati dan melindungi sel hati yang masih sehat agar tidak rusak," jelas Prof. Wibawa.
Baca Juga: Jangan Lihat Jam Jika Terbangun di Malam Hari, Mengapa Dilarang?
Dokter Inggrid mengatakan, curcumin yang terdapat di temulawak bisa dikonsumsi dalam bentuk segar atau ekstrak seperti Curcuma Force.
"Mengonsumsi dalam bentuk yang segar, itu baik juga. Kelemahan yang segar itu adalah kita sulit untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang besar," kata dokter Inggrid.
Kedua, kalau kita konsumsi temulawak dalam bentuk yang segar, kita harus memastikan apakah misalnya tanamannya itu bebas dari cemaran pestisida, cemaran logam berat.
Memastikan itu tidak mudah dan orang awam juga tidak bisa. Sementara itu, produksi Industri seperti yang diproduksi SOHO itu sudah bersertifikasi organik, si temulawaknya sudah organik.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Coba Letakkan Irisan Bawang Merah di Setiap Sudut Ruangan dan Rasakan Manfaatnya
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR