Di sisi lain, Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno menampik isu perusakan habitat komodo tersebut.
"Tidak mengganggu, prosesnya sudah sesuai regulasi. Komodo dijaga 5-10 ranger di Pulau Rinca. Begitu juga dengan pembangunan dermaga dan sarana prasaran lainnya," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Sabtu (10/10).
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan dibuat berdasarkan kehidupan komodo.
"Di Pulau Rinca juga dibangun suatu tempat dengan desain yang bagus, dengan mengadopsi cara komodo berjalan atau sedang tidur. Desainnya juga mengikuti prinsip-prinsip kehidupan komodo," tandasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR