NOVA.id - Sebelum menikah dengan Adit, Marsya merasa dirinya adalah pribadi yang riang, percaya diri, dan mandiri.
Tapi, kepercayaan Marsya akan masa lajangnya semakin terkikis setelah menikah dengan Adit.
Kini, ia justru percaya kalau dirinya tidak cantik, tidak bisa mengurus anak, dan selalu salah, seperti yang Adit sering katakan padanya.
Baca Juga: Waspadai Manipulasi Gaslighting agar Tak Perlu Minta Maaf Saat Tidak Bersalah
“Apa benar ya, yang dikatakan Adit padaku? Apa memang aku ini jelek, dan enggak becus ngurus anak? Sepertinya aku sudah melakukan semua dengan baik, sampai aku suka lupa sama diriku,” pikir Marsya dalam renungannya.
Rasa ini sering merundungnya tiga tahun belakangan ini, sejak Adit menjadi Manager di kantornya.
Setiap hari, ada saja omongan Adit yang menyudutkan Marsya, sampai ibu dua anak ini sering minta maaf ke Adit.
Baca Juga: 4 Ciri Orang yang Gemar Memanipulasi Orang Lain Secara Psikis
Apakah yang dialami Marsya ini wajar? Kalau menurut Inez Kristanti, psikolog klinis, apa yang dialami Marsya dalam hubungan rumah tangganya ini, bisa jadi karena efek gaslighting dari Adit, sebab Marsya jadi sering ragu dengan dirinya dan merasa bersalah.
“Terkadang memang sulit untuk mengetahui bahwa kita berhadapan dengan situasi gaslighting. Tetapi, ada beberapa hal yang bisa kita coba kenali mengenai tanda-tanda gaslighting,” jelas Inez.
Lalu, apa saja tanda-tandanya?
Baca Juga: 10 Tanda Pasangan Berperilaku Kasar Terhadap Fisik dan Emosi, Segera Tinggalkan!
Merasa Bersalah
Ada banyak tanda saat kita mengalami gaslighting, salah satunya dimulai dengan meragukan dirinya sendiri.
Keraguan terhadap diri sendiri ini, nantinya membuat rasa percaya diri seseorang jadi memudar.
“Kita punya perasaan bahwa dulunya kita adalah orang yang lebih rileks dan percaya diri. Kita merasa putus asa dan tidak bahagia, tapi mungkin tidak benarbenar tahu apa alasannya,” lanjut Inez.
Baca Juga: Jarang Disadari, Mari Kenali Ciri-Ciri Toxic Relationship dan Cara Menghadapinya
Rasa kurang percaya diri ini yang mengantarkan kita juga jadi percaya dengan label yang diberikan para pelaku.
Misalnya, kita sering dicap baper (bawa perasaan), ketika sedang minta diperhatikan pasangan.
Label baper yang sering diberikan ini, yang membuat kita jadi ragu dengan diri kita, “Ah, apa benar ya, saya ini baper?”
Baca Juga: 5 Alasan yang Membuat Perempuan Tak Meninggalkan Kekasihnya Meski Mendapat Kekerasan
Lambat laun, keraguan diri ini akan membuat kita jadi “mengiyakan” label yang diberikan si pelaku.
Jadilah, saat pelaku sering membawa label untuk kita, kita jadi merasa sangat bersalah dan sering meminta maaf.
Padahal, perilaku kita belum tentu salah, lho.
Baca Juga: Tampak Sepele Padahal 5 Sikap Ini Jadi Tanda Pasangan Melakukan Kekerasan, Lo!
Menjadi Pengacara
Tak hanya itu, lantaran kita kurang percaya diri ini, sering kali juga kita malah enggak mau cerita pada orang lain
Ada rasa tidak ingin orang malah salah paham dengan apa yang dilakukan pelaku terhadap kita.
“Kita sering kali menjadi ‘pengacara’ untuk orang yang bersangkutan kepada orang lain. Misalnya, kita selalu merasa harus membela perilaku pasangan kita karena menurut orang-orang lain di sekitar kita, perilakunya sebenarnya tidak bisa diterima,” jelas Inez.
Baca Juga: Kenali 10 Tanda Kekerasan Psikologis dalam Hubungan
Oleh sebab itu, korban sering malah terpuruk, karena tidak mendapatkan sudut pandang lain akan kondisinya tersebut.
Saat terlalu lama mengalami gaslighting, pada akhirnya kesehatan mental kita bisa terganggu.
“Kalau orang tersebut terus-menerus mempertanyakan harga dirinya sendiri sebagai salah satu yang bisa menjadi akibat dari gaslighting, maka bukan tidak mungkin ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lebih serius,” jelas Inez.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Kekerasan Verbal
Berani Menolak
Duh, rasanya memang mengerikan, ya.
Pasalnya, perilaku manipulatif ini memang bisa membuat psikologis kita tersiksa, tanpa tahu mana bedanya realitas dan kebohongan.
Apalagi, bila kita mendapatkan perilaku itu seharihari.
Baca Juga: Hindari Kekerasan Dalam Keluarga
Wah, bisa jadi, perilaku itu malah dianggap “normal” dilakukan sehingga merasa tidak ada yang salah dalam hubungan.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
“Langkah pertama yang memang penting adalah sadar akan situasi gaslighting itu. Tetapi ini biasanya tidak sederhana dan mudah. Beberapa orang yang mengalami gaslighting baru sadar bahwa ia mengalami gaslighting setelah dia keluar dari hubungan tersebut atau ketika hubungannya sudah berakhir,” jelas Inez.
Baca Juga: Jika Suami Suka Memukul
Oleh sebab itu, Inez menekankan agar kita mulai mengumpulkan sudut pandang dari orang yang kita percaya
Ini akan membantu kita untuk mengenali masalah yang sedang dialami sehingga bisa dipulihkan dengan segera.
“Mencari second opinion dari orang yang dipercaya seperti teman atau mental health professional, untuk interaksi-interaksi yang kita anggap membingungkan. Percayalah bahwa hati dan perasaan kita juga bisa memberikan informasi bahwa ada sesuatu yang tidak benar di dalam hubungan yang kita jalani,” jelas Inez.
Baca Juga: Istri Korban Kekerasan Suami
Selain itu, kita juga disarankan untuk belajar mengatakan “tidak” pada pelaku, dan mulailah membela diri kita sendiri.
Bila memang pelaku ini merupakan pasangan, Inez juga menyarankan lebih baik melakukan konsultasi dengan psikolog untuk melakukan proses pemulihan diri dan hubungan.
Pemulihan ini dilakukan saat konsep diri seseorang sudah mulai terganggu karena dimanipulasi sedemikian rupa.
Konsep diri juga yang membuat kita merasa tidak layak untuk menjalin hubungan ke depannya.
Kata Inez, “Coba datang berkonsultasi dengan mental health professional agar bisa dibantu untuk melihat situasinya secara lebih jelas dan objektif, sekaligus dibantu untuk mengatasi dampak dari gaslighting yang ia alami. Salah satunya untuk memulihkan konsep diri yang mungkin sempat terdampak dari pengalaman gaslighting tersebut.”
Tapi, kalau pelaku bukan pasangan ataupun keluarga, ya, lebih baik kita sudahi saja hubungan kita dengan pelaku.
Baca Juga: Merasa Bosan dengan Pasangan di Kehidupan Pernikahan? Lakukan 4 Cara Ini untuk Mengatasinya
Jadi, sembari memulihkan diri, kita juga membersihkan diri dari hubungan penuh racun.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR