3. Adanya perubahan pada berat badan dan metabolisme
Agar berat badan tidak meningkat dengan cara yang tidak sehat, kamu harus membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan makanan yang dikonsumsi.
Tetapi jika kamu terlalu banyak duduk, pengeluaran energi akan menurun. Sehingga, kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai lemak oleh tubuh.
Hal ini juga akan memengaruhi sistem metabolisme tubuh, yakni proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.
Dengan metabolisme yang lebih lambat berarti kamu akan membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
“Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. (Dalam) jangka panjang, yang menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya,” ujar Layton.
Baca Juga: Doyan Makan Gorengan Selama Diet, Rina Gunawan Ganti Bakwan Jadi Lebih Sehat dengan Bahan Ini
4. Sering merasa kehabisan napas
“Jantung dirawat dengan aliran oksigen yang baik. Jika kita tidak aktif, pernapasan kita menjadi pendek yang menghabiskan aliran suplai oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung,” kata Sanul Corrielus, MD, FAAC, ahli jantung dan pemilik Corrielus Cardiology di Philadelphia.
Jika satu gerakan kecil saja sudah bisa membuatmu merasa terengah-engah dan napas menjadi pendek, maka jantung mungkin kurang mendapat oksigen.
“Semakin seseorang tidak pernah bergerak, semakin besar risiko kematian dan penyakit jantung,” kata Dr. Steinbaum.
Satu analisis data dari studi European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Norfolk menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan per hari untuk menonton televisi selama waktu senggang, akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Tak Melulu Bergantung Obat, 3 Jenis Teh Ini Bisa Bantu Redakan Asma
KOMENTAR