Rifda menyebut, ide membentuk komunitas itu awalnya muncul saat mereka sering bikin kegiatan seperti seminar kesehatan jiwa.
Salah satunya tentang mental health frist aid atau pertolongan pertama kesehatan mental, terutama untuk kasus-kasus bunuh diri pada mahasiswa.
“Kita kerja sama dengan psikiater dari RS Melinda 2 Bandung, kebetulan beberapa pasien mereka mahasiswa yang memiliki indikasi bunuh diri,” sambung Rifda.
Baca Juga: Gangguan Kesehatan Mental yang Bisa Menyerang Anak, Salah Satunya ADHD
Nah, dari temuan tersebut, Ruang Tengah merasa perlu membuat pelatihan atau psikoedukasi kepada mahasiswa, di antaranya bagaimana berhadapan dengan teman, atau kerabat yang memiliki tendensi bunuh diri.
Teman Kelola Stres
Menurut Ruang Tengah, saat ini kasus bunuh diri di Indonesia masih jadi hal yang tabu dibicarakan, masih banyak stigma negatif terhadap mereka yang pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Baca Juga: 6 Tips Kelola Stres Ini Bisa Bikin Kita Lebih Produktif Selama WFH
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR