NOVA.id - Sahabat NOVA embangun usaha bersama pasangan memang menjadi tren saat ini. Banyak yang akhirnya bisnis yang dibangun bersama terbilang sukses, bahkan hingga bisa mendanai pernikahannya.
Salah satu kunci utama dalam berbisnis adalah kompak. Nah, bisnis yang dibangun bersama pasangan mempunyai kelebihan ini.
Dimana pada dasarnya, pasangan sudah kompak tinggal menggunakan kekompakan ini sebagai modal untuk berpartner dalam berbisnis.
Baca Juga: Pintar Atur Uang, Ini Tips Memilih Tas Branded Untuk Investasi Masa Depan
Melansir dari Kompas.com, Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, CFP berpendapat bahwa sah-sah saja membangun usaha bersama, semua keputusan tergantung pada masing-masing pasangan.
“Yang penting ada kejelasan dan komunikasi yang kuat antara membangun bisnis dengan hubungan asmara,” ungkapnya.
Selain itu, dalam hubungan partner bisnis perlu ada 5K, yaitu karakter, kompetensi, komunikasi, kepercayaan, dan komitmen yang kuat.
Berikut ini 7 Tips berbisnis dengan pasangan, agar hubungan dan bisnis bisa berjalan seimbang.
1. Komunikasi terbuka dua arah
Langkah pertama dalam membangun chemistry yang baik adalah komunikasi yang terbuka secara dua arah, seimbang dan saling menghargai.
Diskusikan secara baik-baik tentang visi misi apa yang diinginkan dalam bisnis bersama.
Shierly mengatakan, bila perbedaan visi dan misi antara founder dan co-founder tentunya akan menghambat perkembangan bisnis.
Baca Juga: Bisa Jadi Karena Puas, Ini Alasan Pria Tidur Setelah Berhubungan Intim
Juga, bila salah satu pasangan bertindak lebih dominan dan sukses dalam bisnis, bukan berarti posisi kita menjadi tidak setara dengannya.
Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka salah satunya akan merasa inferior atau lebih unggul. Dalam hubungan asmara, posisi kita adalah seimbang dan masing-masing perlu saling menghargai.
2. Buat surat perjanjian
Jika ingin membangun bisnis yang serius, maka harus dibentuk secara legalitas di atas surat perjanjian yang resmi.
Baca Juga: Pentingnya Membuat Perjanjian Pranikah, Tidak Hanya Soal Harta
Perlu adanya legalitas jelas yang membicarakan tentang modal, sistem gajinya dan pembagian keuntungan nanti akan seperti apa, tugas, hak dan kewajiban masing-masing pasangan.
Tentu ini menjadi suatu hal yang penting, karena menyangkut profesionalitas kita terhadap bisnis yang mau dijalankan.
Selain legalitas, perlu ada komunikasi yang jelas tentang pembagian jobdesc, ruang lingkup, tanggung jawabnya secara operasional sampai batas mana.
Baca Juga: Suami Ketahuan Selingkuh, Perlukah Melabraknya? Begini Saran Psikolog
Shierly mengatakan, dengan adanya kejelasan semuanya, akan menghindari lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan jika terjadi krisis atau konflik nantinya.
Tentunya, hal ini bisa menyesuaikan dengan minat dan keahliannya masing-masing.
“Misalnya, satunya pegang marketing dan sales, sedangkan pasangannya pegang operasional dan administrasi, “ sebut Shierly.
3. Bangun profesionalitas
Dalam bisnis tentu akan ada masa-masanya suka, duka, stress dan tidak nyaman satu sama lain saat ada krisis.
Baca Juga: Tips Sukses Berbisnis dengan Modal yang Terbatas ala Sare Studio
Pasangan yang memutuskan berbisnis bersama, penting untuk bersikap profesional, dan berpikir rasional untuk menemukan solusi.
“Hindari mengambil keputusan bisnis yang dilandasi karena perasaaan dalam hubungan asmara,” tegas Sherly.
Penting untuk tidak membawa atau mencampuradukkan masalah hubungan pribadi dengan masalah bisnis.
Baca Juga: 7 Cara untuk Mengatur Keuangan Bisnis Agar Semakin Berkembang
4. Luangkan waktu untuk quality time
Jika sudah mulai berbisnis, tentu akan ada saatnya lelah untuk berpikir soal bisnis.
Sehingga, penting untuk luangkan waktu santai bersama pasangan.
Beri waktu sejenak untuk mengembalikan chemistry percintaan dalam suatu hubungan.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang untuk Lindungi Aset Pribadi Saat Menikah
Bedakan antara waktu untuk membicarakan hubungan (quality time) dan waktu untuk membicarakan masalah bisnis.
5. Mulai pisahkan uang bisnis dan pribadi
Langkah selanjutnya berfokus pada perencanaan keuangan bisnis. Hal ini bisa dimulai dengan memisahkan uang bisnis dan pribadi di rekening terpisah.
“Dana pribadi jangan dicampuradukkan dengan dana bisnis,” kata Shierly.
Baca Juga: 7 Cara Kelola Keuangan yang Tepat Bagi Generasi Milenial Saat Pandemi
Meskipun modal bisnis dari modal pribadi, perlu ada kejelasan dan pemisahan dengan membuat rekening khusus untuk bisnis dan beda dengan rekening pribadi.
“Nanti, perhitungkan mengenai berapa modal masing-masing, sistem gaji dan pembagian keuntungan dari rekening bisnis,” ucap dia.
6. Laporan keuangan
Berikutnya, yaitu mulai melakukan pencatatan keuangan sebagai bentuk laporan keuangan bisnis kamu.
Baca Juga: 3 Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi ala Andien Aisyah
Dengan adanya pencatatan keuangan, kamu bisa mengetahui kondisi dan perkembangan bisnis. “Sehingga, kita bisa memikirkan strategi-strategi apa yang sebaiknya dilakukan ke depannya,” katanya.
Mulai tuliskan secara rinci dari segala macam pemasukkan dan pengeluaran yang dilakukan dalam berbisnis.
Tidak hanya perlu laporan keuangan sebut Shierly, perlu juga ada kejelasan dan pemisahan fungsi di dalam keuangan.
Baca Juga: Cara Berhenti Bertengkar dengan Pasangan agar Hubungan Tidak Memburuk
Misalnya, siapa yang berhak mengakses uang masuk dan keluar, membuat reporting (catatan keuangan), dan melakukan evaluasi.
7. Rencanakan tujuan keuangan
Sebagai pemilik bisnis, tentunya kamu memiliki tujuan keuangan pribadi dan bisnis. Dalam merencanakannya, semua memiliki strategi yang berbeda.
Jangan lupakan juga untuk melakukan perencanaan keuangan keluarga jika ingin memasuki jenjang pernikahan bersama pasangan.
Baca Juga: 4 Instrumen untuk Simpan Dana Darurat, Ada Investasi Emas Online
View this post on Instagram
Dalam tujuan keuangan pribadi, mulai tentukan tujuan keuangan pribadi atau pasangan, melakukan pengecekan kondisi keuangan, memenuhi dana darurat, menghitung dana tujuan keuangan, dan alokasi investasi yang diperlukan.
“Dengan adanya perencanaan keuangan pribadi, pasangan akan lebih harmonis, berpikir secara jernih, dan profesional dalam menjalankan bisnis,” pesan Shierly.
Selain itu, penting juga merencanakan keuangan bisnis. Misalnya, tahun depan kitaa ingin meluncurkan produk baru atau ingin melakukan ekspansi.
Baca Juga: Tips Sukses Berbisnis ala Adorable Project yang Berawal dari Hobi
Maka secara profesional juga perlu lakukan perencanaan keuangan bisnisnya.
Shierly menjelaskan mulai dari berapa perhitungan proyeksi keuntungan, anggaran biaya yang perlu dikeluarkan, dana darurat yang perlu tersedia, proyeksi untuk arus kas, dan ketersediaan modal yang diperlukan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR