Namun, di antara orang-orang yang mengalami efek samping ini, sepertinya yang paling umum adalah —untuk orang yang sedang menstruasi— (bahwa) menstruasi mereka lebih berat, terkadang lebih lama.
Sedangkan untuk orang yang tidak sedang menstruasi karena mereka menggunakan kontrasepsi jangka panjang atau mereka transgender dan (pada) hormon yang menguatkan gender, atau mereka pascamenopause, kedua dokter juga melihat pendarahan hebat sebagai fenomena lain.
Apa yang mungkin menjelaskannya, dan siapa yang berisiko?
Sejauh ini, masih belum jelas apa mekanisme biologis di balik perubahan periode ini dan siapa yang lebih berisiko mengalaminya.
Baca Juga: Berhubungan Seksual Saat Menstruasi, Ini Risiko dan Manfaatnya
Dr. Lee dan Dr. Clancy belum mengetahui apakah ada faktor yang terkait dengan kemungkinan mengalami perubahan siklus menstruasi setelah mendapatkan vaksin covid-19.
Namun, Dr. Clancy mencatat bahwa mereka sedang mempertimbangkan beberapa hipotesis.
“Jika saya ingin menebak, saya akan mengatakan bahwa jika seseorang sudah memiliki kelainan yang mungkin memengaruhi pendarahan dan pembekuan atau pernah memiliki masalah dengan pendarahan dan pembekuan di masa lalu, itulah alasan untuk setidaknya berbicara dengan dokter terlebih dahulu jika kamu belum mendapatkan vaksinnya, hanya untuk melihat apakah mereka memiliki pemikiran tentang apakah satu vaksin lebih baik daripada yang lain (dalam hal mengurangi risiko efek samping)," jelas Dr. Kathryn Clancy.
Baca Juga: Cara Memperlancar Siklus Menstruasi, Coba Konsumsi 6 Bahan Alami Ini
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | Septirini Sekar Nusantari |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR