Sementara itu, Suluh menilai investasi dirham belum semenarik dinar.
"Lebih baik beli silver spot market dibandingkan Dirham. Itu jika dilihat dari perspektif kenaikan dan leverage-nya," ungkapnya.
Selain itu, persentase kenaikan emas lebih tinggi daripada perak selama beberapa tahun terakhir.
Hal itu membuat imbal hasil dinar atau dirham bisa lebih rendah atau ttinggi karena faktor bentuk dan koleksi.
Baca Juga: Warren Buffett Tidak Menyukai Investasi Emas, Ternyata Ini Alasannya
Suluh menyebut semakin langka maka semakin mahal.
Lebih lanjut, Suluh mengatakan, kebanyakan pemilik dirham adalah kolektor. Sehingga, investasi dirham hanya sekadar bonus.
Oleh sebab itu, menurut Suluh, investasi dinar yang memiliki kadar kemurnian emas 91,7% lebih menarik karena memiliki prospek kenaikan return ke depan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | kontan |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR