NOVA.id - Salah satu cara agar kita bisa pintar atur uang adalah dengan melakukan investasi emas.
Dengan investasi emas, kita bisa mendapat berbagai keuntungan, seperti mudah dicairkan, rendah risiko, dan harganya yang cenderung semakin meningkat setiap tahunnya.
Kini, ada berbagai jenis investasi emas yang bisa kita pilih, salah satunya adalah koin emas dinar.
Baca Juga: Pakar: Dinar Emas dan Dirham Perak untuk Investasi, Bukan Alat Tukar
Jika bicara tentang emas dinar, biasanya dirham perak menjadi salah satu aset investasi yang turut dibandingkan.
Lalu, seringkali muncul pertanyaan yaitu mana yang lebih menarik, investasi dinar atau dirham?
Dikutip dari Kontan, Jumat (05/02), Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono punya jawabannya.
Baca Juga: Ini Aplikasi untuk Investasi Emas Dinar, Harganya Mulai dari Rp10 Ribu
Suluh mengatakan, prospek investasi dinar lebih menarik jika dibandingkan dengan dirham.
Itu karena dinar memiliki underlying emas, sedangkan dirham adalah perak.
Sebagai gambaran, tahun lalu emas berhasil memberikan imbal hasil fantastis di tengah ketidakstabilan ekonomi, akibat dampak covid-19.
Baca Juga: Melihat Prospek Investasi Dinar Emas dan Dirham Perak, Cari Tahu di Sini
Sementara perak, walaupun tren kenaikannya mengekor emas, namun belum sesignifikan komoditas acuannya.
Berdasarkan gambaran itu, Suluh menyebut prospek dinar lebih menarik untuk dilirik sebagai investasi jangka panjang.
Karena berbasis emas, dinar turut menjadi salah sau pilihan aset safe haven yang sudah terbukti terus mencatatkan kenaikan imbal hasil setiap tahunnya.
Baca Juga: Jual Emas Batangan Kena Pajak, Ini Caranya Agar Investasi Tetap Untung
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, Suluh menilai investasi dirham belum semenarik dinar.
"Lebih baik beli silver spot market dibandingkan Dirham. Itu jika dilihat dari perspektif kenaikan dan leverage-nya," ungkapnya.
Selain itu, persentase kenaikan emas lebih tinggi daripada perak selama beberapa tahun terakhir.
Hal itu membuat imbal hasil dinar atau dirham bisa lebih rendah atau ttinggi karena faktor bentuk dan koleksi.
Baca Juga: Warren Buffett Tidak Menyukai Investasi Emas, Ternyata Ini Alasannya
Suluh menyebut semakin langka maka semakin mahal.
Lebih lanjut, Suluh mengatakan, kebanyakan pemilik dirham adalah kolektor. Sehingga, investasi dirham hanya sekadar bonus.
Oleh sebab itu, menurut Suluh, investasi dinar yang memiliki kadar kemurnian emas 91,7% lebih menarik karena memiliki prospek kenaikan return ke depan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | kontan |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR