Sejauh ini, penelitian vaksin MP Universitas Airlangga menunjukkan progress terdepan, dengan rencana pelaksanaan uji klinis fase I pada Desember 2021.
Sementara itu, masih berbulan-bulan waktu yang diperlukan bagi vaksin Nova dan timnya untuk dapat diproduksi massal, dengan catatan lolos tahap uji klinis dan mendapat persetujuan otoritas terkait.
Ia memandang vaksinnya dapat digunakan sebagai penguat alias booster pada masa depan, mengingat – menurutnya – vaksinasi Covid-19 mungkin akan menjadi rutinitas tahunan yang perlu dilakukan masyarakat, seperti vaksinasi flu di AS.
Baca Juga: Hallobumil dan RSIA Bunda Dukung Upaya Percepatan Vaksinasi Covid-19
Siapa Novalia Pishesha?
Akhir Oktober lalu, Nova masuk ke dalam daftar 35 inovator Asia Pasifik berusia di bawah 35 tahun versi MIT Technology Review, karena dianggap mempelopori teknologi nanobodi untuk pengobatan penyakit autoimun.
"Innovators Under 35 MIT Technology Review" merupakan pengakuan terhadap para inovator muda yang karya-karyanya dapat merevolusi gaya hidup dan membentuk masa depan dunia teknologi dan industri.
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, pendiri Google, Larry Page, dan pendiri Twitter, Jack Dorsey, sebelumnya juga menghiasi daftar tersebut.
Baca Juga: Mengenal Virus Corona Varian Mu yang Dinilai Lebih Resisten Terhadap Vaksin
KOMENTAR