NOVA.id – Menjadi jurnalis membuat Marissa Anita memiliki keuntungan membagikan pemikirannya kepada banyak orang.
Di kanal YouTube dan website Greatmind, aktris yang hobi membaca buku ini sering menuliskan konten tentang isu-isu yang ada di sekeliling kita.
“Apalagi ketika kita hidup di kota, semuanya serba cepat. Kita selalu ada rutinitas. Tapi kita lupa untuk merasakan diri sendiri, mengenal diri sendiri. Saya ngerasa, again, bisa saja saya salah. Orang yang enggak kenal sama dirinya itu gampang banget terombang-ambing, emosi,” kata Marissa.
Baca Juga: Iqbaal Ramadhan dan Aurora Ribero Ungkap Cerita Persahabatan di Ali & Ratu Ratu Queens
Dalam salah satu kontennya yakni On Marissa’s Mind, dirinya ingin mengajak penonton atau pembaca untuk lebih memelankan diri sedikit di tengah hiruk pikuk kehidupan.
“Kadang saya mikir hidup rekan-rekan yang tinggalnya di dekat alam, sepertinya mereka lebih tenang karena enggak terlalu mikir sana-sini. So, ya, orang-orang yang tinggal di kota besar ini yang punya tantangan untuk, bagaimana, ya, menciptakan ketenangan yang sama,” tutur Marisa.
Selain memberikan “makanan” untuk pikiran, Marissa juga senang melakukan wawancara dengan beberapa publik figur, atau tokoh-tokoh terkenal di Indonesia.
Baca Juga: Pemain Ali & Ratu Ratu Queens Tetap Kompak Meski Syuting Berakhir
View this post on Instagram
Yang terbaru, Marissa bercakap-cakap dengan Maudy Ayunda, membahas pencarian jati diri di quarter life crisis.
Sekali lagi, Marissa membuktikan jika dia memang begitu bahagia ketika bisa berbicara, dan tenggelam dalam kisah para narasumbernya.
Selaras dengan hal tersebut, Marissa bilang, “Itu sih jurnalisme yang saat ini punya arti buat saya pribadi, and I feel good doing that kind of journalism.”
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Annisa Octaviana |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR