NOVA.id - Di hari raya seperti Natal ini, kita biasa menjadikan daging merah, seperti daging sapi atau daging kambing sebagai menu masakan andalan.
Daging merah tersebut memang bisa menambah asupan protein, B12, zat besi, dan zinc. Namun, di balik itu, mengonsumsi daging merah juga memiliki dampak buruk jika kita mengonsumsinya secara berlebihan.
Dikutip dari Kompas.com, World Cancer Research dan American Institute for Cancer Research menyarankan makan daging idealnya cukup tiga kali seminggu dengan takaran 300-500 gram per minggu.
Nah, berikut ini beberapa bahaya kebanyakan makan daging merah untuk kesehatan.
Baca Juga: Tips Masak Cepat: 5 Teknik Agar Ayam Kampung Lebih Cepat Matang
1. Sembelit
Jika dibandingkan dengan buah dan sayur, daging merah sangat minim kandungan serat.
Sehingga, sembelit merupakan efek kebanyakan makan daging yang bisa segera dirasakan.
Oleh karena itu, kita perlu membatasi konsumsi daging merah dan imbangi dengan asupan kaya serat.
Baca Juga: Cara Cepat Mengempukkan Daging Sapi, Satu Bahan Ini Jadi Kuncinya!
2. Mengantuk
Dibanding karbohidrat, protein merupakan salah satu sumber energi yang lebih lama dicerna.
Sehingga, otak mengandalkan glukosa sebagai sumber energi yang cepat diserap tubuh.
Ketika tubuh kebanyakan protein yang lambat dicerna, pasokan enegi pun akan terhambat.
Hal itu menyebabkan energi lambat sampai ke otak, sehingga kita akan merasa kurang fokus, mengantuk, dan lelah.
Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bau Prengus Daging Kambing untuk Sajian Idul Adha
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan risiko penyakit jantung bisa terjadi jika kita kebanyakan makan daging merah dalam jangka waktu panjang.
Menurut para ahli dari American Heart Association, daging merah memiliki lebih banyak lemak jenuh daripada sumber protein lain.
Kadar kolesterol bisa menjadi tinggi karena adanya penumpukan lemak jenuh dan lemak trans di tubuh. Jika kadar kolesterol tinggi, ada risiko penyakit jantung.
Solusinya, jangan terlalu banyak makan daging, atau konsumsilah daging tanpa lemak dengan porsi yang disarankan ahli. Selain itu, hindari pula segala jenis daging olahan.
Baca Juga: Cara Anti Sakit Saat Makan Daging Kurban, Begini Rahasianya!
4. Meningkatkan risiko batu ginjal
Protein hewani mengandung senyawa purin yang akan terurai menjadi asam urat.
Jika kadar asam urat meningkat, seseorang lebih berisiko terkena batu ginjal.
Risiko tersebut akan menjadi lebih tinggi, apabila kita memiliki riwayat keturunan penyakit ginjal.
Baca Juga: Cah Daging Pedas Manis Jadi Resep Tabloid NOVA Seminggu, Ini Cara Membuatnya
5. Gampang haus
Perasaan gampang haus bisa terjadi ketika kadar asam urat meningkat.
Hal itu disebabkan oleh kinerja ginjal yang membutuhkan lebih banyak air untuk mengencerkan asam urat.
Kita juga akan rentan dehidrasi jika kita tidak banyak minum air putih saat kebanyakan makan daging.
Baca Juga: Resep Tabloid NOVA Seminggu: Daging Asap Saus Tiram untuk Menu Makan Malam
Lihat postingan ini di Instagram
6. Penumpukan lemak
Proten sangat dibutuhkan jika kita ingin membentuk otot.
Namun, kebanyakan konsumsi protein seperti daging bisa menjadi tumpukan lemak jika sisa kalorinya tidak dibakar.
Baca Juga: Resep Tabloid NOVA Seminggu: Daging Tumis Jamur Merang yang Nikmat
7. Meningkatkan risiko kanker
Menurut penelitian, kebanyakan makan daging merah dan bahkan daging olahan bisa meningkatkan risiko kanker usus besar.
Selain tidak kebanyakan makan daging, kitaa juga perlu rutin cek kesehatan, mengelola stres, rajin olahraga, cukup tidur agar hidup tetap sehat.
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR