NOVA.id - Nama Bu Kasur mungkin tak lagi familiar untuk kalangan Gen Z dan Generasi Alpha.
Namun bukan berarti, jasa Bu Kasur untuk pendidikan Indonesia bisa dipandang sebelah mata.
Hari ini 96 tahun lalu tepatnya 16 Januari 1926 tokoh pendidikan anak Sandiah atau yang lebih akrab disapa Bu Kasur lahir.
Momen bersejarah itu menjadi inspirasi Google Doodle Hari Ini, Minggu (16/01).
Berikut ini adalah profil Bu Kasur selengkapnya:
Barangkali nama Pak Kasur (Kak Soer atau Soerjono) lebih dulu dikenal masyarakat. Suami Bu Kasur itu merupakan tokoh pendidikan anak dan juga pencipta lagu anak-anak.
Bersama-sama, keduanya memandu acara Taman Indria di TVRI kala itu.
Kecintaan mereka pada dunia anak-anak diwujudkan dengan mengajar bahkan memiliki sekolah hingga akhir hayat.
Diberitakan Harian Kompas, 23 Oktober 2002, Bu Kasur meninggal dunia dalam usia 76 tahun pada 22 Oktober 2002 sekitar pukul 16.00 di Rumah Sakit (RS) Cikini Jakarta.
Sampai menjelang akhir hayat, Bu Kasur selalu ingin berada di tengah anak-anak.
Di akhir hayatnya dia masih rutin mengunjungi TK Mini Pak Kasur.
"Jika berada di tengah anak-anak, beliau selalu mengajak tos kepada anak-anak," tutur salah seorang guru TK menjelaskan Bu Kasur yang suka memberi salam gaya anak-anak, yaitu saling menepukkan telapak tangan.
Baca Juga: Ini Profil Fico Fachriza, Komika yang Ditangkap Polisi karena Narkoba
View this post on Instagram
Asal sebutan Bu Kasur
Sandiah mulai dikenal sebagai Ibu Kasur setelah bersama suaminya, Pak Kasur, mengasuh Taman Putra dan Taman Pemuda di Jakarta. Mereka menikah pada 29 Juli 1946 di tempat pengungsian di Yogyakarta.
Panggilan Kasur berasal dari kata Kak Sur, sebutan akrab Pak Kasur yang bernama Suryono (Soeryono). Mereka sering mengadakan siaran untuk anak-anak di RRI Jakarta.
Bu Kasur yang menamatkan sekolah lanjutan setingkat sekolah menengah pertama (SMP) di zaman Belanda, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di akhir tahun 1930-an itu mendirikan Taman Kanak- kanak Mini pada tahun 1968.
Setelah Pak Kasur meninggal, lembaga pendidikan anak itu berubah menjadi TK Mini Pak Kasur yang mempunyai lima cabang di kawasan Jabotabek, yaitu di Cikini, Cipinang, dan Pasar Minggu (ketiganya di Jakarta), serta di Kemang (Bekasi), dan Banjar Wijaya (Tangerang).
Penghargaan Bu Kasur
Selama hidupnya dia sibuk mengajar, meski sempat berhenti sejenak setelah kematian Pak Kasur.
Dia kerap diundang ke berbagai acara seminar pendidikan baika sebagai pembicara maupun peserta.
Tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri.
Bu Kasur juga pernah membuat film di tengah lesunya dunia perfilman di Indonesia.
Dia membuat film Amrin Membolos versi 1996 yang diadaptasi dari film berjudul sama yang dibuat Pak Kasur.
Atas jasanya di dunia pendidikan anak-anak, Bu Kasur pernah menerima sejumlah penghargaan, antara lain Bintang Budaya Para Dharma pada 1992, penghargaan dari Presiden dalam rangka Hari Anak Nasional (1988), serta Centro Culture Italiano Premio Adelaide Ristori Anno II dari Pemerintah Italia pada 1976.
Baca Juga: Ardhito Pramono Sudah Menikah? Ini Profil Jeanneta Sanfadelia yang Disebut Istrinya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenang Bu Kasur, Tokoh Pendidikan yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR