Adapun kriteria bibit yang baik dapat dilihat dari hal-hal berikut ini. Bibit jamur yang digunakan jelas asal-usulnya dan berasal dari pembudidaya bibit jamur yang telah memiliki reputasi yang baik. Warna miselium jamur putih cerah dan tidak terdapat warna lainnya.
Bibit jamur memiliki bonot yang berat yang menunjukkan kualitas bibit. Tanggal penanamn bibit masih dalam waktu yang dekat, yakni tidak lewat dari 20-30 hari dari penanaman bibit dari F1 ke F2.
Perhatikan penyimpanan bibit sebelum digunakan untuk mempertahankan kualitas. Letakkan bibit di dalam lemari pendingin dengan suhu 16-18 derajat celcius.
4. Pemeliharaan dan perawatan
Selain menentukan keberhasilan budidaya, perawatan dan pemeliharaan intensif akan dapat menentukan kualitas hasil panen. Harus diperhatikan pula ketepatan perawatan dan pemeliharaan agar mendongkrak hasil panen.
Adapun hal wajib dilakukan pembudidaya demi menjaga kualitas dan kuantitas hasil budidaya jamur tiram antara lain sebagai berikut.
-Penyiraman: Penyiraman dilakukan minimal dua kali dalam sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan menggunakan selang yang pada bagian ujungnya di beri nozzle.
Penyiraman dilakukan dengan menyiramkan pada bagian lantai dan atap.
Penyiraman harus rutin dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembapan di dalam kumbung. Ketika cuaca panas, maka sebaiknya penyiraman intentitasnya dapat dilakukan dengan cara ditambah frekuensinya.
-Pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT): Pengendalian HPT dilakukan secara manual, yakni dengan cara membunuh hama yang muncul pada baglog.
Sebab dalam budidaya jamur tidak diperkenankan menggunakan pestisida.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR