NOVA.id - 20 seniman muda peserta ajang Temu Seni Performans mengawali rangkaian program dengan mengunjungi situs prasejarah Leang-Leang Maros dan melaksanakan sesi Laboratorium Seni dan Diskusi.
Dalam kegiatan kunjungan situs ini, seniman performans muda mengenali, berefleksi dan mendapatkan pengetahuan tentang Leang Leang sebagai geopark gunung karst di Sulawesi dengan gua-gua kapur kuno yang memiliki karya seni lukisan gua Indonesia dikenal sebagai gua-gua prasejarah dengan lukisan gua tertua di dunia.
Narasumber dan arkeolog, Muhammad Ramli menyampaikan, "Saya senang dan bangga sekali dengan peristiwa kunjungan ini. Sebuah momen bersejarah dan pertama kali dimana saya menganggap kehadiran seniman-seniman muda ini melakukan ziarah ke situs seniman 45.000 tahun yang lalu, atau seniman prasejarah."
"Selain itu, saya melihat antusiasme yang kuat dari para seniman muda ini untuk mendapatkan semacam pengetahuan baru dan inspirasi untuk berkarya, sekaligus juga menjadi kebutuhan bagi kami untuk bisa menyampaikan pengetahuan tentang situs prasejarah Leang-Leang ini ke mereka, agar bisa dapat tersebar lebih luas lagi."
Lebih jauh Ramli menjelaskan bahwa dirinya begitu bangga untuk menyampaikan kepada para seniman muda bahwa seni tertua di dunia ada di bumi Sulawesi ini.
Beberapa lukisan di dalam gua yang ditemukan oleh para arkeolog di Leang-Leang dianggap sebagai lukisan figuratif tertua di dunia.
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Universitas Griffith Australia menemukan bahwa gambar babi kutil yang berada di Leang Tedongnge, Maros, Sulawesi Selatan ini sebagai lukisan gua tertua di dunia yang diperkirakan berusia sekitar 43.900 tahun.
Seni cadas (rock art) dari masa pra-Austronesia ini dikenali dengan stensil tangan dan lukisan binatang figuratif.
Lukisan di Leang Tedongnge bisa dianggap sebagai salah satu yang tertua dalam jenis karya seni buatan manusia yang menggambarkan sosok mahluk hidup dan fenomena alam.
Baca Juga: Alasan Maudy Ayunda Dipilih Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia, Ini Tugasnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Temu Seni dengan tema Seni Performans yang berlangsung di kota Makassar, Maros dan Pangkep, Sulawesi selatan pada tanggal 1-8 Agustus 2022.
20 seniman muda yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia hadir di Makassar untuk turut serta dalam Temu Seni Performans, sebuah ajang silaturahmi, apresiasi, kolaborasi dan jejaring seni performans sekaligus memperkenalkan dan menambah gaung Indonesia Bertutur 2022 di daerah cagar budaya di Indonesia.
KOMENTAR