NOVA.id - Sebagai orag tua, kita perlu memenuhi hak anak dengan memberikan asupan gizi yang seimbang.
Adapun usaha ini dilakukan agar anak bisa terhindar dari stunting yang bisa berdampak pada kondisi fisik anak maupun tumbuh kembang otak yang memengaruhi kecerdasannya.
Pakar nutrisi dan penyakit metabolik anak Prof. dr. Damayanti Rusli Sjarif, Ph.D, SpA(K) mengatakan, ada panduan makan yang bisa mencegah stunting pada anak, yakni:
Saat memberikan MPASI pada anak, Damayanti mengatakan, protein hewani adalah kandungan yang penting untuk dikonsumsi anak.
Pasalnya, protein hewani mengandung asam amino esensial lengkap, yang bisa mengaktivasi "m TOR-C", semacam "saklar" pertumbuhan dalam tubuh.
"Konsumsi asam amino esensial akan mempengaruhi pembentukan protein yang dipakai untuk pertumbuhan tulang, otot," ujar Damayanti, Selasa (24/01).
Kata Damayanti, kalau asam amino esensial tidak dipenuhi, maka gizi dan berat badan anak jadi kurang, terganggunya gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga mudah infeksi, dan menurunnya kecerdasan anak.
Damayanti juga menyebut, ada penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang mengonsumsi lebih dari 1 jenis protein hewani dalam sehari, dapat menurunkan risiko stunting lebih besar.
Lantas, bagaimana cara agar kebutuhan protein harian anak benar-benar terpenuhi?
Baca Juga: Langkah-Langkah Perlekatan Menyusui yang Benar, Perhatikan Posisi Bayi
Sahabat NOVA bisa memberikan MPASI yang mengandung protein hewani. Berikut ini rekomendasi menu MPASI dari Damayanti yang bisa mencegah stunting.
1. Usia 6-8 bulan
Damayanti mengatakan, anak berusia 6-8 bulan 70 persen asupan makanannya berasal dari ASI.
Sementara komposisi MPASI-nya yaitu sebanyak 30 persen saja, atau sekitar 200 kkal.
Sedangkan, menurut Damayanti, kebutuhan protein harian anak pada usia ini yakni 4,5 gram.
Sahabat NOVA bisa memberikan 1 butir telur ayam dalam sehari.
"Kebutuhan protein hariannya 15 gram, yang harus dipenuhi sekitar 30 persen yakni 4,5 (gram). Jadi kasih 1 butih telur ayam masih bisa nih di usi 6-8 bulan dalam sehari," kata Damayanti.
2. Usia 9-11 bulan
Damayanti mengatakan, anak usia 9-11 tahun membutuhkan protein sebanyak 7,5 gram per hari. Hal itu setara dengan 1 butir telur ayam ditambah setengah hati ayam.
"Kalau 9-11 bulan dia perlunya 7,5 gram, jadi 1 butir telur ayam ditambah setengah hati ayam," jelasnya.
Baca Juga: Menurut Dokter, Ini 4 Cara Cegah Stunting pada Anak Sejak Hamil
3. Usia 12-24 bulan
Pada usia ini, kebutuhan anak terdiri dari 30 persen ASI dan 70 persen MPASI dengan kebutuhan protin sebanyak 20 gram per hari.
Untuk MPASI, kita bisa memberikan 1 butir telur ayam, 30 gram ikan kembung, dan 1 susu UHT 125 ml.
"12-24 bulan ASI-nya 30 persen, sisanya harus MPASI termasuk proteinnya 20 gram, 1 butir telur dengan 30 gram ikan kembung, tambah usus UHT," ujar Damayanti.
4. Usia 24-60 bulan
Untuk anak di atas 2 tahun, kebutuhan protein per harinya sebanyak 25 gram.
Berikut rekomendasi menu makanan yang bisa ditiru:
Alternatif Sumber Protein untuk Balita
Damayanti juga membeberkan sumber protein hewani yang bisa kita olah sebagai menu MPASI untuk anak:
1. Daging dada ayam
Baca Juga: Angka Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegah Stunting
Dalam 28 gram daging dada ayam, terkadung 8 gram protein dengan kualitas tinggi.
2. Telur ayam
50 gram telur atam mengandung 7,5 gram protein dengan kualitas tinggi.
3. Daging sapi cincang
Kita bisa mendapat 7 gram protein kualitas tinggi dari 28 gram daging sapi cincang.
4. Ikan kembung (makerel) kalengan
28 gram ikan kembung mengandung 7 gram protein kualitas tinggi.
Baca Juga: Pentingnya Air Bersih dalam Mencegah Persoalan Stunting, Berikut Menurut Ahli
5. Susu sapi cair UHT
Dalam 250 ml susu sapi UHT, terkadung 8 gram protein dengan kualitas tinggi.
Nah, itulah rekomendasi menu MPASI agar anak tidak terkena stunting.(*)
KOMENTAR