2. Santai sejenak dan berbagi tugas
Ketika sudah komunikasi, saatnya kita dan pasangan bekerja sama untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Hal ini bisa dimulai dengan berbagi tugas.
Ya, melahirkan seorang anak tentu akan membawa banyak perubahan. Ibu akan membutuhkan pemulihan fisik dan bahkan mentalnya karena tak jarang terkena baby blues pun kita dan pasangan harus beradaptasi dengan rutinitas yang baru.
Sehingga, kita dan pasangan bisa santai sejenak, menikmati momen bersama dengan si kecil sebelum mulai beraktivitas seksual lagi.
3. Rencanakan untuk hubungan intim
Apabila kita dan pasangan sudah siap kembali untuk bercinta, kita bisa luangkan waktu bersama. Dengan cara ini, kita dan pasangan tidak akan terburu-buru atau cemas.
Sebelum melakukan hubungan intim dengan penetrasi, kita dan pasangan bisa mencoba dengan kegiatan intim lain, seperti pijat area sensitif, seks oral, masturbasi bersama.
Hal ini bertujuan untuk melihat kondisi dan kesiapan tubuh kita.
Kita juga bisa menggunakan penghilang rasa sakit dan menggunakan pelumas saat akan melakukan hubungan intim.
4. Konsultasikan ke dokter
Apabila kita masih takut melakukan hubungan intim setelah melahirkan dan/atau bercinta terasa menyakitkan atau tetap tidak nyaman setelah beberapa kali mencoba, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan kita.
Baca Juga: Manfaat dan Risiko Berhubungan Intim Saat Hamil Menurut Dokter Boyke
Mereka dapat mendiskusikan obat-obatan dan opsi lain yang dapat membantu.
Jika layanan kesehatan melarang kita sementara untuk melakukan hubungan intim karena suatu hal, patuhi agar tidak terjadi hal yang membahayakan.
Ya, tidak ada yang pasti mengenai waktu ideal untuk melakukan hubungan intim setelah melahirkan.
Namun, yang terbaik adalah "dengarkan" tubuh kita sendiri. Apabila kita mungkin belum merasa siap dan tertarik, itu adalah hal yang wajar.
Kita dan pasangan pun harus menghormati hal tersebut dan komunikasi satu sama lain. (*)
KOMENTAR