JAWAB
Jeng Menur tersayang,
Terlebih dahulu saya ucapkan selamat menjalani fase paling bahagia bagi seorang istri, kehamilan pertama. Rajin-rajin berkomunikasi dengan anak Anda, mengelusnya, meminta suami untuk juga banyak ngobrol dengan anaknya.
Bisa saya pahami kenyataan yang baru saja tersaji sangat melukai hati Anda.
Tetapi, ingin sekali saya ingatkan pada Anda, janganlah menyederhanakan masalah yang tidak sederhana, karena ini bisa membuat Anda tampak sederhana dan lalu mudah direndahkan.
Akan tetapi juga jangan memperbesar masalah sederhana, karena akhirnya energi akan habis saat menghadapi masalah yang memang tidak sederhana.
Overthinking Jadi Racun
Yang Anda hadapi kini, sebenarnya tidak sederhana, karena happy-happy-nya suami berlangsung cukup lama, bukan?
Kalau Si Genit tidak pindah, bagaimana? Ini, kan, yang ada di benak Anda?
Banyak “kalau”, “padahal”, “bisa saja”, “andaikata”, dan segala pengandaian yang tak bakal terwujud, karena semua hanya rekayasa Anda di dalam pikiran yang sedang dipenuhi oleh pemikiran negatif.
Ayo, segera kembali...
Baca Juga: Tanya Jawab Psikologi NOVA: Apa Saja Dampak Perceraian pada Anak?
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR