Kepada istri dan anaknya yang masih berumur 3 tahun, K mengatakan SK-nya tak diperpanjang.
Mengalami kesulitan finansial, istri K memboyong anaknya tinggal di rumah keluarganya.
Namun dari situ teror masih tak berhenti.
Pasalnya mulai banyak orderan ojol fiktif datang ke rumahnya.
Bahkan dalam sehari ada lima hingga enam orderan fiktif menyambangi rumahnya.
Akhirnya K pun terbuka kepada istri dan keluarga besar mengenai masalah yang ia alami.
Mengetahui hal itu, istri K menolak pulang ke rumah karena teror masih berlanjut.
Hingga pada Mei 2023, K memutuskan untuk mengakhiri hidup dan mengembuskan napas terakhirnya.
Namun meninggalnya K tak menghentikan debt collector untuk meneror keluarga K yang sedang berduka.
Bahkan hingga kini masih banyak orderan fiktif datang ke rumah K yang kini dijual dengan harga murah.
Pasalnya rumah tersebut pernah menjadi tempat bunuh diri K. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com sebelumnya dengan judul 'Curhatan Korban Pinjol Tergiur Bunga Rendah'
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR