NOVA.ID - Viral di media sosial ramai curhatan korban pinjol tertipu iklan bunga ringan.
Bunga yang dijanjikan memanglah ringan, namun terdapat biaya lain yang sangat besar.
Seorang pengguna media sosial menceritakan pengalamannya meminjam uang Rp 19 juta di pinjol namun bunganya hampir 100 persen.
Ternyata pihak pinjol tidak menyatakan sebagai bunga pinjaman namun biaya layanan.
Memang benar sistem pada pinjol memberikan bunga yang rendah, namun hal yang mencengangkan adalah soal biaya layanan.
Biaya layanan ini snagatlah mahal bahkan hampir mencapai 100 persen dari total pinjaman yang diajukan.
Ia yang meminjam uang Rp 19 juta, namun harus membayar biaya layanan sebesar Rp 16 juta.
Sontak curhatan korban pinjol itu pun menjadi viral di media sosial.
Bukan kaleng-kaleng, aplikasi pinjol yang digunakan pengguna ini pun bahkan bukan aplikasi abal-abal.
Diketahui AdaK*** merupakan aplikasi pinjaman online yang sering muncul di iklan di media sosial.
Aplikasi ini dengan bangga menyantumkan lebel 'Diawasi oleh OJK'.
Baca Juga: Jadikan Sasaran Empuk, Pinjol Anggap Perempuan Lebih Rendah Literasi Finansialnya
Sontak hal ini membuat tagar AdaK*** masuk ke jajaran Trending X, Selasa (19/09) malam.
Mereka merasa tertipu dengan iming-iming bunga rendah. Namun ternyata biaya layanannya membengkak.
Sebagai contoh, pinjam Rp 19 Juta, bunga Rp 2.9 Juta, namun biaya layanannya mencapai Rp 16 Juta.
Bukti tersebut diunggah oleh akun Twitter rakyatvspinjol.
"Pinjaman di Adakami 19.600.000 harus mengembalikan 38,709,947 :). Mereka emang bunga nya rendah, biaya layanannya yang gila," cuit akun rakyatvspinjol.
Selain itu akun Twitter @partaisocmed juga membeberkan biaya layanan yang tinggi.
Pinjam Rp 3,7 juta, biaya layanan Rp 3.4 juta, bunga Rp 187 ribu dan PPN Rp 159 ribu.
"Ini apa2an @ojkindonesia? Bunga mencekik dgn istilah biaya layanan yg hampir 100 persen dari pinjaman pokoknya. Apakah praktek2 culas begini diizinkan oleh OJK? Adakami dibawah pengawasan OJK kan? Apanya yg kalian awasi, setoran anggotanya saja?,"cuitnya.
Tidak hanya itu, cuitan pinjol ini semakin ramai saat pemakai aplikasi Adak**** nekat bunuh diri.
Sebelum memutuskan untuk bunuh diri, K sempat diteror debt collector hingga dirinya dikeluarkan dari tempat kerjanya.
Kejadian itu diungkap oleh sebuah akun X @rakyatvpinjol, Minggu (17/9/2023).
Baca Juga: Jangan Terkecoh, Ini Ciri-Ciri Penipuan Joki Pinjol yang Meresahkan!
"TWITTER X PLEASE DO YOUR MAGIC Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror
DC pinjol legal A****** yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya," tulis akun tersebut sembari mengunggah tangkapan layar komentar seorang netizen di Instagram.
"Keluarga saya bunuh diri, krna tdk mampu membayar di A*****.
Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dr pekerjaan membuat nya makin terpuruk,
peristiwa bunuh diri karena pinjol mmg tdk di UP krna keluarga besar pun malu membuka Aib Almarhum.
Tapi ini benar2 serius. Kalau sdh bnyak yg speak up ttg kelakuan DC A***** di sosial media dll, kenapa gk diungkap aja. Toh, owner apk ini jelas ada di Indonesia."
Menurut kronologi yang diunggah akun X tersebut, K merupakan seorang pegawai honorer di sebuah kantor pemerintahan.
Korban K meminjam dana sebesar Rp 9,4 juta dari sebuah aplikasi pinjaman online.
Namun karena telat membayar, tagihan tersebut pun membengkak hingga dirinya harus membayar sebesar Rp 19 juta.
Tak mampu membayar, K pun mendapatkan banyak teror dari debt collector.
K yang memiliki kontrak 5 tahun itu akhirnya dipecat karena banyaknya telepon dari debt collector ke kantornya.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Pinpri Lebih Berbahaya Dibandingkan Pinjol, Waspada Terjerat Utang!
Kepada istri dan anaknya yang masih berumur 3 tahun, K mengatakan SK-nya tak diperpanjang.
Mengalami kesulitan finansial, istri K memboyong anaknya tinggal di rumah keluarganya.
Namun dari situ teror masih tak berhenti.
Pasalnya mulai banyak orderan ojol fiktif datang ke rumahnya.
Bahkan dalam sehari ada lima hingga enam orderan fiktif menyambangi rumahnya.
Akhirnya K pun terbuka kepada istri dan keluarga besar mengenai masalah yang ia alami.
Mengetahui hal itu, istri K menolak pulang ke rumah karena teror masih berlanjut.
Hingga pada Mei 2023, K memutuskan untuk mengakhiri hidup dan mengembuskan napas terakhirnya.
Namun meninggalnya K tak menghentikan debt collector untuk meneror keluarga K yang sedang berduka.
Bahkan hingga kini masih banyak orderan fiktif datang ke rumah K yang kini dijual dengan harga murah.
Pasalnya rumah tersebut pernah menjadi tempat bunuh diri K. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com sebelumnya dengan judul 'Curhatan Korban Pinjol Tergiur Bunga Rendah'
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR